Jurus Pelaku UMKM di Kota Tangerang Bertahan di Tengah PandemI

Ekspor UMKM

UMKM di Kota Tangerang terus melakukan inovasi untuk bertahan di tengah pandemi (Humas Pemkot Tangerang)

TANGERANG, BINGAR.ID – Pandemi Covid-19 masih berlangung hingga saat ini. Namun demikian masyarakat berupaya bangkit kembali dengan berbagai upaya dengan dukungan penuh pemerintah. Pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) pun terus berkreasi untuk bisa bertahan dengan menggencarkan pemasaran melalui daring.

Pelaku usaha produk enceng gondok asal Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang, Leko Damayanti misalnya. Dia menceritakan usahanya bisa bertahan karena melakukan inovasi. Pada awal masa pandemi dirinya sadar produknya bukan merupakan kebutuhan utama oleh karena itu akhirnya ia membuat rengginang.

“Namun kami tetap menjual produk utama, kemasan rengginang itu saya kemas dengan produk eceng gondok dan Alhamdulillah lancar untuk pemasukan,” terangnya, Kamis (6/8/2020).

Inovasi lain yang dilakukan yaitu membuat produk rumah cover pot tanaman. Dari kreasi ini, dia mengaku dapat menjual 30 kemasan dalam waktu dua minggu.

“Saat pandemi orang banyak dirumah, hal itu saya manfaatkan dengan membuat produk rumahan dan terbukti banyak diminati karena orang banyak yang lebih perhatian pada kebersihan rumah,” ungkapnya.

Leko yang juga populer sebagai ratu eceng gondok menyebutkan, setelah lebaran usahanya perlahan mulai bangkit kembali. Meski sempat hanya mendapat pemasukan sebesar Rp5 juta kini telah berangsung normal.

“Di bulan Mei orderan mulai berdatangan, sempat juga eksor ke Israel. Dan kini sudah ada pemasukan hingga 10 juta rupiah, berangsung mulai normal,” ucapnya.

Hal yang sama juga dilakukan pelaku UMKM lainnya yang mengusung brand Dapur Ukhti, yang bertahan dengan pola pemasaran secara daring dan terbukti efektif untuk perputaran keuangan.

“Penjualan online alhamdulillah meningkat di pandemi saat ini, terutama bulan Ramadan kemarin. Kami saat ini tetap optimis, dan terus konsisten berjualan sesuai jam operasional,” terang pemilik usaha Dapur Ukhti, Devie Fevriena.

Dikerjakan oleh empat orang, usaha dapur ukhti yang memproduksi kue dan frozen food ini mengakui penjualan dengan daring efektif menjangkau wilayah Jabodetabek.

Devie juga menerangkan bahwa saat ini pemasaran melalui daring sangat efektif dalam membantu penjualan produknya.

“Kami pasarkan dengan cara daring lewat Instagram, Whatsapp, endorse, iklan, dan promo. Pembeli terjauh kami bahkan ada dari kota Bandung,” ucapnya.

Hal senada juga dikatakan oleh Tata Sukanta pendiri bakso beranak. Berdagang melalui media daring dianggap ampuh, melalui instagram dengan akun @baksoberanak_mrjr dagangannya laris diborong para pembeli.

“Yakin bahwa badai akan berlalu serta rezeki selalu datang tanpa kita tahu dan tentunya tetap berdoa untuk dimudahkan dalam menjalankan usaha,” pungkasnya. (Ahmad/Red)

Berita Terkait