PANDEGLANG, BINGAR.ID – Sejak menjabat Kepala Dinas Perikanan (Diskan) Kabupaten Pandeglang pada 6 bulan lalu. Suaedi Kurdiatna kerap melakukan blusukan ke sejumlah wilayah perikanan di masing-masing Kecamatan yang ada di Kabupaten Pandeglang.
Itu Suaedi lakukan, untuk menyerap aspirasi nelayan dan kelompok pembudidaya ikan. Supaya, ketika membuat kebijakan berpihak kepada nelayan dan kelompok pembudidaya ikan.
Suaedi menilai, potensi perikanan di Kabupaten Pandeglang sangat bagus, hanya saja tata kelola beberapa Tempat Pelelangan Ikan (TPI), Outlet dan Balai Budidaya Ikan (BBI) tempat nelayan dan kelompok memasarkan ikan perlu diperbaiki.
“Dari awal menjabat saya memang sering blusukan untuk menyerap aspirasi dan melihat langsung pelaku perikanan. Karena bagaimana kita mau membuat kebijakan, kalau kita tidak tahu kondisi lapangan,” kata Suaedi, Minggu (28/6/2020).
Baca Juga : Kapal Nelayan Tenggelam, 10 Orang Dikabarkan Hilang di Perairan Selat Sunda
Meski anggaran di Diskan Pandeglang dilakukan pemangkasan untuk penanganan dan pencegahan Covid-19. Namun, tak menyurutkan keinginan Suaedi untuk tetap melakukan blusukan. Bahkan, ia kerap mengelurakan uang pribadi supaya bisa langsung bersentuhan dengan masyarakat nelayan.
“Saya juga ingin tahu apa kebutuhan nelayan, karena tiap daerah nelayan beda beda kebutuhannya, jadi jangan sampai kita ngasih bantuan tidak sesuai kebutuhan nelayan. Kalau untuk itu (Anggaran,Red) karena ada refocusing, ya pakai dana pribadi blusukannya,” ujarnya.
Baca Juga : 6 TPI di Pandeglang Rusak, Capaian PAD Tembus Rp324 Juta
Suaedi mengaku, selama 6 bulan melakukan blusukan banyak hikmah yang didapat, selain tau persoalan nelayan, Diskan juga dapat memaksimalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Namun kata dia, banyak nelayan yang berharap ada perbaikan bangunan Tempat Pelelangan Ikan (TPI). Hanya saja saat ini Diskan Pandeglang tak memiliki anggaran untuk perbaikan TPI tersebut.
“Banyak sekali hikmahnya, untuk Dinas Perikanan, untuk TPI yang menjadi harapan nelayan, kita sudah usulkan untuk perbaikan TPI, ya karena ada Covid-19, jadi sulit teralisasi,” pungkasnya. (Fauzan/Red)