Industri Didorong Kembangkan Paket Bersekolah dan Bekerja dari Destinasi

Wisata sekolah dan bekerja

Kegiatan tersebut sedang menjadi tren dikalangan masyarakat sehingga dianggap sebagai peluang besar untuk memulihkan sektor pariwisata. (Pexels)

JAKARTA, BINGAR.ID – Kalangan industi didorong untuk berinovasi dengan menerapkan kegiatan bersekolah atau bekerja dari destinasi atau tempat wisata.

Soalnya, kegiatan tersebut sedang menjadi tren dikalangan masyarakat sehingga dianggap sebagai peluang besar untuk memulihkan sektor pariwisata, terutama di kawasan Bali.

Baca juga: Kemenparekraf Sedang Susun Jenis Bantuan Pariwisata Tahap II

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, mengatakan, salah satu peluang yang bisa diambil adalah pasar wisatawan nusantara yang ingin memindahkan kegiatan mereka seperti bekerja juga bersekolah dari destinasi.

“Saya mendorong agar industri bisa melihat potensi dan peluang ini dengan baik. Karena diperkirakan setidaknya ada 5.000 sampai 7.500 wisatawan dari Jabodetabek dan beberapa kota besar lainnya di Indonesia,” kata Sandiaga dalam keterangan yang dilansir dari laman Kemenparekraf, Minggu (14/2/2021).

“Pasarnya ada. PHRI Pusat sudah melakukan kerja sama dengan airlines dan pihak kami, kalau sudah ada izin dari Pemprov Bali akan kita langsung eksekusi dalam promosi. Kalau bisa dieksekusi bulan Maret,” kata Sandiaga.

Baca juga: Kemenparekraf Dukung Pembatasan Kunjungan ke Desa Suku Baduy

Pemerintah dikatakannya akan berupaya maksimal untuk mendukung berbagai program yang akan dijalankan industri. Termasuk menargetkan lebih banyak lagi pelaku usaha hotel dan restoran yang mendapatkan sertifikasi CHSE secara gratis.

“Mudah-mudahan ini menjadi satu harapan inovasi, terobosan baru untuk membangkitkan pariwisata dan membuka lapangan kerja seluas-luasnya,” kata Sandiaga.

Ketua PHRI Pusat, Hariyadi Soekamdani mengatakan, program bekerja atau bersekolah dari destinasi, khususnya di Bali memang menjadi salah satu program yang akan dijalankan pihaknya dalam waktu dekat.

“Jadi konsepnya bukan liburan, tapi berkegiatan seperti bekerja atau bersekolah dari destinasi. Mereka berkegiatan tapi dengan mendapatkan suasana lingkungan yang berbeda,” kata Hariyadi.

Baca juga: APMI dan Kemenparekraf Bahas Pedoman Penyelenggaraan Event saat Pandemi

PHRI Pusat, kata dia, telah menjalin kerja sama dengan pihak airlines, dalam hal ini AirAsia yang akan mendukung dari segi transportasi. Dengan harga yang kompetitif, ia yakin konsep ini bisa menjadi salah satu program jangka pendek yang bisa dijalankan industri.

“Tinggal sekarang teman-teman di Bali untuk menangkap peluang ini. Kalau kita bisa menyajikan harga yang kompetitif, tentu ini peluang yang besar. Jumlahnya mungkin bisa mencapai 20 ribu bahkan lebih (wisatawan). Potensi pasar ini tentunya bisa dikembangkan ke destinasi lain ke depannya selain Bali,” kata Hariyadi. (Ahmad/Red)

Berita Terkait