Ikan Mas Sinyonya, Primadona Asal Kecamatan Banjar

Ikan Mas Sinyonya

Ikan Mas Sinyonya asal Kecamatan Banjar, Pandeglang diminati banyak kalangan. (Istimewa)

PANDEGLANG, BINGAR.ID – Ikan Mas Sinyonya menjadi komoditas unggulan dari Kecamatan Banjar, Kabupaten Pandeglang. Di daerah ini, Ikan Mas Sinyonya menjelma menjadi salah satu primadona yang membawa peruntungan.

Salah satu wilayah yang membudidayakan ikan mas jenis ini berada di Desa Bandung, Kecamatan Banjar. Ikan air tawar ini memiliki ciri fisik yang khas, sehingga menarik untuk dikembangbiakan.

Baca juga: Produk Unggulan Pandeglang Masih Sulit Tembus Toko Ritel, Ini Upaya Pemda

Kepala Desa Bandung, Kecamatan Banjar, Wahyu Kusnandiharja menerangkan, Ikan Mas Sinyonya mempunyai mata yang sipit dan postur yang besar.

“Ikan Mas Sinyonya ini ikon atau unggulan Pandeglang. Ikan mas sinyonya ini memiliki mata yang sipit dan nyaris tidak terlihat, selain itu postur yang besar serta panjang dan warna kuning emas yang menyolok,” ujarnya, Selasa (30/8/2022).

Wahyu mengungkapkan, Ikan Mas Sinyonya bisa hidup hingga usia 20 tahun dengan bobot mencapai 15 kilogram. Dia menyebut, ikan ini telah dikembangkan secara turun temurun dari nenek moyang dan menjadi ikon daerah.

Baca juga: PDAM Pandeglang Siapkan 2 “Program Unggulan” di Tahun 2021

“Ikan Mas Sinyonya ini memiliki nilai jual yang sangat tinggi. Ikan ini bisa masuk dalam kategori ikan hias dan ikan konsumsi. Untuk omzet mencapai Rp20 juta per bulan,” sebutnya.

Peminat ikan ini pun cukup banyak, rata-rata berasal dari sebagian wilayah di Pulau Jawa, Bali, dan Sumatra. Bahkan beberapa negeri tetangga pun sempat meminati Ikan Mas Sinyonya.

“Pemasarannya masih lokal, di Jawa, Bali, dan Sumatra. Kemarin baru dikirim ke Kepulauan Riau. Kemarin sempat ada permintaan dari luar negeri, Timor Leste dan Singapura, namun terkendala dengan hak paten yang belum dimiliki,” terang Wahyu.

Baca juga: Sukseskan Indonesia Spice Up The World, Kemendes Petakan Produk Unggulan Desa

Dia melanjutkan, budidaya Ikan Mas Sinyonya pun tergolong unik. Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Bandung, bekerjasama dengan petani untuk mengembangbiakan Ikan Mas Sinyonya. Sawah petani pasca-panen, dimanfaatkan untuk sarana pembesaran.

“Selama petani membuat penebaran benih padi, dilakukan penebaran benih ikan dulu. Ketika petani persiapan musim tanam padi, jadi tidak perlu merogoh uang dari kantongnya sendiri untuk modal. Cukup menjual ikan ke kami,” ujar Wahyu.

“Hasilnya kami bekerjasama dengan BUMDes. Harapannya kami ingin ikon ini memiliki nilai ekonomis lebih tinggi melalui agro wisata,” katanya. (Ahmad)

Berita Terkait