SERANG, BINGAR.ID – Meski lebaran Iduladha 1443 Hijriah telah lewat, namun Polri tetap mengintensifkan pengawasan penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Hal itu terlihat saat Polri menggelar analisa dan evaluasi (Anev) Operasi Aman Nusa (OAN) II Penanganan PMK secara virtual dengan Polda se-Indonesia, Selasa (19/7/2022).
Kabaharkam Polri Komjen Pol Arief Sulistyanto yang memimpin Ane mengatakan, jika penanganan PMK harus bisa dikelola dengan baik karena akan berdampak pada Harkamtibmas. Apalagi penyebaran PMK sangat masif sehingga harus benar-benar diantisipasi.
Baca juga: Cegah PMK, Polda dan Distan Kabupaten Serang Cek Peternakan Sapi Impor
“Penanganan PMK jika tidak dikelola dengan baik maka akan berdampak pada harkamtibmas dan perekonomian. Oleh karena itu satgas yang ada di wilayah untuk terus melaksanakan vaksinasi kepada hewan ternak dan sosialisasi kepada masyarakat,” kata Arief.
Arief menyebut kepolisian telah menyiapkan lebih dari 1.000 personel untuk menjadi vaksinator hewan. “Kita telah menyiapkan lebih dari 1.000 personel untuk mengikuti pelatihan vaksinator dalam penanganan PMK, hal ini suatu bentuk keseriusan Polri dalam mengentaskan permasalahan PMK,” kata Arief.
Dia membeberkan, secara keseluruhan ada 22 provinsi yang tertular PMK dengan 263 kota atau kabupaten.
Baca juga: Jelang Iduladha, Pemkab Pandeglang Bentuk Gugus Tugas PMK
“396.695 ekor hewan ternak sakit, 161.625 ekor sudah sembuh, 4.210 ekor potong bersyarat, 2.669 ekor mati, 228.191 ekor yang belum sembuh dan 532.413 ekor sudah divaksinasi,” sebutnya.
Sementara Dirsamapta Polda Banten Kombes Pol Murwoto selaku Kasatgasops OAN II Maung menambahkan, jumlah penyebaran PMK di Provinsi Banten.
“Sesuai dari data per tanggal 19 Juli 2022 total penyebaran PMK di Provinsi Banten yaitu jumlah populasi ternak sebanyak 1.206.793 ekor, dengan jumlah tertular sebanyak 2.386 ekor sehingga jumlah presentase tertular 0,20%. Kemudian 1.735 ekor sudah sembuh maka jumlah presentase kesembuhan ialah 72.6%. Selanjutnya jumlah yang mati sebanyak 15 ekor, potong paksa 19 ekor dan 617 ekor belum sembuh,” jelas Murwoto.
“Operasi ini membutuhkam optimalisasi dari kita semua dalam rangka penyelesaian permasalahan PMK untuk itu perlu adanya sinergitas antara instansi terkait untuk bersama-sama dalam penanganan masalah ini,” tutup Murwoto. (Ahmad)