JAKARTA, BINGAR.ID – Pada momentum Hari Pendidikan Nasional (HPN) tahun 2020, Kementrian Pendidikan dan budaya (Kemendikbud) meminta para guru untuk melakukan inovasi pembelajaran di tengah pandemi virus Corona atau Covid-19. Hal itu lantaran seluruh wilayah Indonesia tidak semuanya memiliki jaringan internet, listrik maupun televisi.
Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (PAUD Dikdasmen) Hamid Muhammad meminta agar para guru jangan terlalu berfokus pada sistem pengajaran secara daring. Karena di beberapa wilayah masih memiliki kekurangan, baik jaringan internet maupun aliran listrik.
“Yang dipikirkan anak-anak yang tidak memiliki akses internet, listrik dan bahkan televisi. Di beberapa daerah ada yang menggunakan radio komunitas. Tentu para guru bisa menyesuaikan dengan kondisi masing-masing. Inilah saatnya guru melakukan inovasi di setiap sekolah,” ujar Hamid dalam konferensi pers BNPB di Jakarta, Sabtu.
Hamid menambahkan Kemendikbud telah mengeluarkan empat kebijakan selama pandemi COVID-19. Pertama, mendorong pembelajaran secara daring baik interaktif maupun tidak interaktif. Banyak yang tidak melakukan pembelajaran daring karena terbatasnya teknologi.
“Namun yang penting, pembelajaran harus tetap terjadi meskipun berada di rumah. Tanpa menargetkan pencapaian kurikulum, jangan memindahkan sekolah ke rumah. Tapi pilihlah materi esensial yang perlu dilakukan di rumah,” terang dia.
Kedua, memberikan pendidikan kecakapan hidup yang kontekstual dan sesuai dengan kondisi anak. Terutama mengenai pengertian COVID-19, karakteristiknya seperti bagaimana caranya agar tidak terinfeksi COVID-19. Ketiga, pembelajaran di rumah harus sesuai dengan minat dan kondisi anak.
“Jangan disamaratakan semua anak. Harus memperhatikan semua kondisi yang ada d lingkungan anak. Keempat, untuk tugas dan seterusnya tidak harus dinilai seperti biasa. Namun bersifat kualitatif dan memberikan motivasi pada anak,” bebernya. (Azis/Red)