SERANG, BINGAR.ID – Momen hari Ibu yang diperingati setiap tanggal 22 Desember dimanfaatkan oleh sejumlah pemuda untuk bersilaturahmi dengan Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah. Dalam kunjugannya itu, mereka memberikan banyak saran untuk bupati dalam rangka pembangunan Kabupaten Serang.
Para pemuda tersebut berasal dari berbagai kecamatan yang tergabung dalam Gerakan Muda Tatu-Pandji (GMTP).
“Pada momen 22 Desember ini, kami ingin mengucapkan selamat Hari Ibu untuk ibu dan pemimpin Kabupaten Serang. Semoga Allah SWT selalu memberikan kekuatan dan kesehatan, serta terus mengabdi untuk masyarakat,” kata perwakilan GMTP Kabupaten Serang, Tria Kurnia, Selasa (22/12/2020).
Baca juga: Bantu UMKM, Pemuda Pandeglang Ciptakan Aplikasi Belanja Kebutuhan Pokok
Menurut Tria, Ratu Tatu adalah salah satu sosok perempuan yang sukses menjadi pemimpin, juga seorang ibu serta istri di keluarganya. Hal tersebut terlihat dari putra-putrinya yang berhasil di bidangnya masing-masing.
Mereka mengapresiasi program Pemkab Serang di bawah kepemimpinan Ratu Tatu dan Pandji Tirtayasa. Mulai dari pembangunan infrastruktur, hingga program beasiswa dari mulai SD hingga perguruan tinggi.
“Ibu Tatu ini bukan hanya pemimpin Kabupaten Serang, juga sosok Ibu panutan bagi kami,” ujarnya.
Baca juga: Inspiratif! Lima Pemuda Ciledug Bentuk Layanan Peminjamkan Buku Online
Sementara itu, Ratu Tatu menyampaian terima kasih atas dukungan dan kebersamaan para milenial.
“Fokus ke depan, yang harus kami lakukan adalah pemberdayaan ekonomi. Karena ada persoalan pengangguran, harus ada program, harus ada solusi yang lebih tajam lagi,” kata Tatu.
Menurutnya, target pemberdayaan ekonomi harus berbasis kecamatan dan desa.
“Setiap desa punya potensi berbeda. Treatment setiap desa juga beda, sesuai potensinya, mulai dari pertanian, perikanan, UMKM, hingga industri,” ujarnya.
Baca juga: Merawat Semangat Gotong Royong, Pemuda Desa Tarumanagara Angkat “Sabit”
Tatu meminta para milenial untuk menjadi bagian dari Pemkab Serang. Memberikan saran dan pendapat untuk perbaikan pembangunan.
“Bukan berarti kami mau mendikte anak-anak muda. Justru jika ada komunikasi, maka kami bisa lebih tahu masalah dan mencari solusi terbaik. Pemuda harus jadi subjek pembangunan, lebih mandiri dan berdaya,” tandasnya. (Syamsul/Red)