Harga Gabah Anjlok, Bulog Diminta Turun Tangan

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Lebak, Rahmat Yuniar (Foto: Antara)

LEBAK, BINGAR.ID – Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Kabupaten Lebak menekankan Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk turun tangan dalam mengatasi rendahnya harga jual gabah petani.

Soalnya, saat ini para petani mengeluhkan harga gabah yang rendah. Apalagi masalah ini terbilang klasik, hampir terjadi setiap kali musim panen tiba.

Baca juga: Petani Keluhkan Rendahnya Harga Gabah Saat Musim Panen

Kepala Distanbun Lebak, Rahmat Yuniar menerangkan, Forum Bulog harus bisa lebih tanggap untuk mengantisipasi penurunan harga gabah petani. Dengan begitu, harga jual gabah yang petani peroleh tidak anjlok dari Harga Eceran Tertinggi (HET).

“Kita mengharapkan harga gabah petani ketika panen harganya minimal tidak jauH dari HET lah. Kalau gabah kering pungut itu kurang lebih Rp4.200 sementara gabah kering giling itu kurang lebih Rp5.300. Sekarang dilapangan ada yang mencapai Rp3.800,” beber Rahmat saat meninjau hasil panen petani di Kecamatan Wanasalam, Selasa (14/4/2020).

Baca juga: Petani di Pandeglang Kesulitan Jual Hasil Panen

Dirinya mengaku, sudah mendengar keluhan para petani soal rendahnya harga gabah, termasuk petani di Wanasalam. Dia menduga, rendahnya harga gabah saat ini karena petani yang ada di Kabupaten Lebak sedang panen raya.

“Ini menjadi PR kita karena ini urusan yang klasik yah. Memang betul sekarang kita melihat di Wanasalam sendiri harga beraspun tidak terlalu mahal, karena mungkin panen,” ujarnya.

“Kami dalam hal ini mengharapkan kepada forum Bulog Lebak-Pandeglang agar bisa mengaktifkan kembali program sergapnya. Membeli gabah-gabah yang hasil panen yang ada di petani sehingga harganya tidak jatoh,” harap Rahmat. (Syamsul/Red).

Berita Terkait