Gemintang Angkat Cerita Rakyat Dalam Debut Lagunya, Pinisi

GEMINTANG

Melaui "Pinisi", Gemintang coba mengangkat tentang cerita rakyat. (Dok. Gemintang)

JAKARTA, BINGAR.ID – Artis pendatang baru, Gemintang, merilis single perdananya, “Pinisi” pada Jumat, 6 Agustus 2021 lalu. Sesuai dengan judul lagunya, Gemintang mencoba menyentuh kebudayaannya dengan mengungkapkan interpretasinya tentang kisah asal mula perahu Pinisi.

Pengambilan mitos epik Sulawesi Selatan yang unik dan modern ini, bukan hanya sebagai cara baginya untuk mengapresiasi budayanya, tetapi juga untuk menunjukkan bahwa cerita tradisional masih memiliki relevansi dengan generasi saat ini.

“Saya menyadari bahwa sebagian besar dari kita mungkin berhenti membaca atau mendengar cerita rakyat setelah lulus dari sekolah dasar, termasuk saya sendiri. Namun, setelah beranjak dewasa, saya menemukan apresiasi baru untuk cerita-cerita ini. Anehnya, cerita rakyat menjadi sangat indah dan saya justru merasa relevan dengan cerita-cerita ini,” ujar Gemintang.

Baca juga: Band Pengiring Glenn Fredly Putuskan Rilis Lagu Perdana

Untuk mengenal lebih dalam, kisah Pinisi hanyalah sebagian kecil dari salah satu karya sastra terbesar di dunia yang disebut La Galigo. Pinisi menceritakan perjalanan salah satu protagonis paling ikonik, Sawerigading dalam menemukan cinta. Meskipun dimulai dengan cerita kekasih yang bernasib sial, selayaknya sebagian besar mitologi, tetapi cerita ini memilih akhir yang berbeda.

Tidak seperti kebanyakan cerita romansa barat yang kita kenal – seperti Romeo dan Juliet, Sawerigading dan kekasih hatinya, We Tenriabeng dan We Cudaiq memutuskan untuk menyelesaikan dengan kisah cinta mereka tanpa menghancurkan realitasnya masing-masing.

Baca juga: Devil N Angel, Modern Rock “Kloningan” Garasi Rilis Debut Album

Melalui lagu ini, Gemintang mengungkapkan kekagumannya terhadap epik nilai luhur budaya Indonesia.

“Pinisi mungkin tidak melibatkan drama yang kita harapkan dalam kisah cinta klasik, tetapi itulah mengapa cerita ini magnetis bagi saya. Kita sangat terbiasa dengan kisah cinta yang tidak realistis di mana orang akan membiarkan dunia terbakar karena cinta, di mana pada kenyataannya keputusannya tidak pernah sesederhana itu. “Pinisi” hanya itu. Itu sangat dewasa dan bijaksana, dan saya menyukainya,” tutupnya mantap. (Ahmad/Red)

Berita Terkait