PANDEGLANG, BINGAR.ID – Kepengurusan Forum Pelestari Terumbu Karang (F-PTK) Banten periode 2020-2025 resmi dikukuhkan. Pengukuhan itu dipusatkan di Rest Area Cipenyu, Desa Banyuasih, Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang, Minggu (27/12/2020).
Forum yang terdiri atas lintas organisasi yang peduli dengan lingkungan itu, dikukuhkan sekaligus dalam rangka merefleksi peringatan dua tahun Tsunami Selat Sunda.
Baca juga: FPTK Paparkan Kondisi Laut Banten, Dalam Waktu Dekat Akan Rehabilitas Terumbu Karang
Beberapa perkumpulan yang tergabung diantaranya, Perkumpulan Boedak Saung, Mathlaul Anwar Care, KAIPKA UK, AL Jagur, Ves Community BK, Ngaprak Banten, UNMA Banten, Laz Harfa, IOF, Fosal Sumur dan beberapa lainnya.
Pengukuhan kepengurusan F-PTK itu mengusung tema “Masyarakat Banten Tangguh Bencana” dengan Lima Gerakan Membangun (Gerbang) Tangguh.
Baca juga: F-PTK Rangkul Puluhan Komunitas Rehabilitasi Terumbu Karang
Koordinator F-PTK Banten, Nurwata Wiguna mengatakan, dengan adanya forum yang merupakan gabungan beberapa lembaga yang bergerak dalam bidang kemanusiaan, diharapkan mampu meningkatkan kapasitas dan kapabilitas. Karena untuk menuntaskan masalah lingkungan diperlukannya kerjasama dari seluruh lapisan masyarakat.
“Di sini banyak berbagai organisasi yang masuk. Ada yang bergerak dalam bidang kemanusiaan, ada kelingkungannya. Nah nanti satu visi dan misi yang akan dijadikan ke dalam satu tujuan,” ucap Nurwata kepada Bingar.
Baca juga: Peran Penting Terumbu Karang yang Kini Sering Diabaikan
Dikatakannya, ada beberapa program jangka pendek dan jangka panjang, yang semua dirangkum dalam lima aksi tangguh.
“Yaitu gerakan membangun ketangguhan keluarga dan masyarakat, membangun ketangguhan pangan lokal, membangun ketangguhan ekosistem darat, pesisir dan laut, membangun ketangguhan institusi atau kelembagaan, dan embangun ketangguhan supra dan infrastruktur kebencanaan,” bebernya.
Baca juga: 2 Tahun Tsunami Selat Sunda, Pemerintah Perkuat Vegetasi Pantai di Pandeglang
Dia menjelaskan, komitmen F-PTK dalam merehabilitasi ekosistem laut pascatsunami 2018, sudah dilakukan sejak beberapa bulan lalu. Hal itu ditandai dengan Gerakan Rehabilitasi Terumbu Karang (GRTK) yang dilakukan di Pulau Badul dan Liwungan.
“Sebelumnya sudah dilakukan penanaman terumbu karang di Kecamatan Sumur, Pulau Liwungan dan beberapa perairan. Karena, saat ini hanya beberapa saja yang peduli terhadap keberlangsungan terumbu karang. Padahal, saat ini membutuhkan perhatian khusus,” tandasnya.
Baca juga: 650 Ribu Ton Sampah Cemari Laut Setiap Tahun, Terumbu Karang Terancam Rusak
Ketua Umum Perkumpulan Boedak Saung, Mardiana Tirtalaksana menyatakan, bergabungnya di F-PTK semata-mata karena visi-misi yang sama.
“InsyaAllah, kedepan kita akan sama-sama berkontribusi, khususnya untuk ekosistem laut dan lingkungan. Karena Banten, khususnya Pandeglang merupakan daerah rawan bencana yang memiliki bentangan pantai yang cukup panjang. Ini butuh perhatian bersama,” tegasnya. (Syamsul/Red)