TANGERANG, BINGAR.ID – Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar meminta para camat untuk fokus dalam penanganan dan penuntasan program stunting dan gizi buruk.
“Target pemerintah pusat menurunkan stunting ini bukan hal yang mudah. Maka dari itu seluruh sumber daya harus terus ditingkatkan. Saya minta seluruh camat agar fokus menangani stunting di wilayahnya,” ujarnya, Selasa (16/5/2023).
Baca juga: 15.318 Balita di Kabupaten Tangerang Teridentifikasi Stunting
Selain membahas prioritas pembangunan daerah di tahun anggaran 2023, Bupati juga menekankan strategi penanganan stunting. Pemkab akan melakukan pengawasan dan penyelenggaraan program pendidikan kepada keluarga yang memiliki bayi stunting atau rawan stunting.
“Karena stunting ini bukan urusan seminggu, dua minggu, sebulan, dua bulan jadi beres. Prosesnya panjang, anaknya yang enggak langsung sehat itu harus berkala dipantau bahkan butuh waktu mungkin lebih dari dua tahun. Maka dari itu programnya harus spesifik dan harus konsisten serta terpantau,” ucapnya.
Bupati berharap semua elemen agar saling komunikasi dan berkolaborasi. Menurut dia, komunikasi dan kolaborasi tidak hanya melibatkan Puskesmas, Posyandu, kader Tangerang Sehat, kader PKK, para relawan, dan kecamatan. Diperlukan pula ketersediaan dan keakuratan data.
Baca juga: Pandeglang Zona Merah Penyebaran Stunting
“Harus berbagi kalau datanya nanti ada sekian ribu berbagi nanti orangnya, agar secara berkala perkembangan anak stunting dan rawan stunting ini bisa terpantau dengan baik, begitu juga dengan gizi buruk ini biasanya akan mengikuti,” terang bupati.
Data terakhir mencatat, angka kasus stunting atau penyakit gagal tumbuh pada anak di Kabupaten Tangerang tahun 2022 sebanyak 9.200 anak. Jumlah itu mengalami penurunan sebanyak 3,7 persen atau setara 6.900 kasus dari tahun sebelumnya. (Sajid)