DPKP Pandeglang Optimalkan Produksi Pertanian Melalui Pompanisasi

Sawah

Ilustrasi seorang petani mengawasi pendistribusian air menggunakan mesin pompa untuk lahan sawah tadah hujan. (Antara/Ampelsa)

PANDEGLANG, BINGAR.ID – Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Pandeglang menyalurkan lebih dari 500 pompanisasi ke seluruh wilayah di Pandeglang. Hal ini dilakukan untuk mengatasi kekeringan yang saat ini melanda sebagian lahan pertanian di Pandeglang.

Kepala DPKP Pandeglang, Nasir menerangkan, pompanisasi disalurkan agar Masyarakat bisa menggunakan air permukaan untuk disedot lalu dialiri ke lahan yang kekurangan air. Dengan begitu, lahan-lahan pertanaman tetap terjaga.

Baca Juga : Melalui Program BSPS, DPKPP Pandeglang Sukses Bangun 40 RTLH

“Tahun ini kita berupaya sungguh-sungguh untuk mengantisipasi lahan-lahan sawah yang masih ada pertanamannya dan lahan sawah yang tidak tergarap. Alhamdulillah memang sejak awal kita sudah turunkan pompanisasi lebih dari 500 unit se Pandeglang,” kata dia, Selasa (27/8/2024).

Nasir menyebut, pemberian pompanisasi dilakukan atas hasil inventarisir bersama pihak terkait. Tim gabungan ini menyisir lokasi sawah yang ada sumber air permukaan. Satu unit pompa, diperkirakan bisa mengairi sekitar 25 hektare lahan sawah.

Baca Juga :BPS Terjunkan 965 Petugas untuk Sensus Pertanian di Pandeglang

“Salah satunya untuk menjaga agar lahan-lahan yang ada pertanamannya namun kurang air, kita menggunakan air permukaan untuk disedot dan disalurkan ke lahan yang kekurangan air,” jelasnya.

Dia meyakini, upaya pompanisasi ini efektif karena mampu menutupi kekurangan air di lahan-lahan pertanian, terutama di wilayah yang tidak memiliki sumber air permukaan.

Baca Juga : Dampak Kekeringan, DPKP Pandeglang Akan Usulkan Irigasi Air Tanah

“Ini sangat efektif untuk menjaga pertanaman. Artinya tanaman padi yang belum bisa dipanen, kita coba bantu. Dengan syarat memiliki sumber air permukaan,” terang Nasir.

Selain pompanisasi, DPKP juga membangun irigasi perpompaan. Ada 85 unit yang digulirkan dengan sistem swakelola kelompok. Penerima program ini, membangun fasilitas rumah pompa, intalasi, dan pembelian pompa.

“Sehingga lahan-lahan yang tidak produktif bisa dikelola agar menambah pundi-pundi luas tambah tanam maupun perluasan areal tanam padi bisa ditingkatkan,” ujar dia.

Sejauh ini, sekitar 1.000 hektare lahan pertanian di Pandeglang mulai mengering, yang tersebar di 35 kecamatan. Di tengah situasi yang menantang ini, Nasir mengajak masyarakat untuk aktif melaporkan jika ada lahan pertanian yang kekurangan air agar segera mendapatkan bantuan pompanisasi. (Ahmad)

Berita Terkait