PANDEGLANG, BINGAR.ID – Tingginya angka kunjungan pelajar, maupun masyarakat umum ke Perpustakaan Daerah (Perpusda). Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (DKP) Kabupaten Pandeglang, berharap memiliki gedung Perpusda yang lebih representatif dan milik sendiri.
Ida Mulyani, selaku Kepala Bidang (Kabid) Pengelolaan Perpustakaan di DKP Kabupaten Pandeglang mengaku, bahwa selama ini pihaknya berharap memiliki gedung Perpusda yang lebih representatif, sehingga pengunjung yang membaca, dan sedang memperkaya literasinya, menjadi nyaman.
Baca Juga : Jelang New Normal, Perpusda Pandeglang Kembali di Buka
“Keinginannya sih, kita memiliki gedung Perpusda sendiri yang lebih representatif, guna memberi kenyamanan bagi pengunjung, atau pembaca san pencari literasi di Perpusda ini, sehingga angka kunjungan pun bisa semakin meningkat,” jelas Ida Mulyani, Rabu 31 Januari 2024.
Menurut Kabid Pengelolaan Perpustakaan ini, bahwa gedung Perpusda yang saat ini ditempatinya itu, merupakan gedung cagar budaya eks Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pandeglang, dan telah ditempati sejak tahun 2019 lalu.
Baca Juga : Hari Jadi Pandeglang Dalam Kajian Data dan Sejarah
“Gedung yang kita tempati ini, bukan tidak layak, atau tidak representatif. Akan tetapi, bila Perpusda memiliki gedung sendiri kan menurut kami lebih baik. Ini kan gedung eks RSUD Pandeglang, bukan peruntukan Perpusda, meskipun ini bangunan cagar budaya,” tambahnya.
Masih menurut Ida Mulyani, bahwa kunjungan pelajar maupun masyarakat umum ke Perpusda Pandeglang ini, tergolong cukup tinggi. Hal itu menurutnya, mulai meningkatnya minat baca masyarakat, serta tingginya kebutuhan akan literasi siswa, maupun mahasiswa dewasa ini.
Baca Juga : Miliki Gedung Megah, Airin Minta Perpustakaan Diimbangi Inovasi
“Jumlah kunjungan masyarakat, siswa SD, SLTP, SLTA, maupun Mahasiswa, lumayan cukup tinggi, bahkan cenderung ada peningkatan dari tahun ke tahun, dan bila kita rata-ratakan perharinya, pengunjung ke Perpusda ini bisa mencapai 50 orang per harinya. Dan ketersediaan buku, maupun literasi lainnnya di Perpusda inj, kurang lebih ada 20 ribu buku,” tutupnya. (Sandi/Adyt)