LEBAK, BINGAR.ID – Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Kabupaten Lebak mengungkapkan, ketersediaan pangan selama tahun 2020 memadai. Bahkan Distanbun mengklaim, pasokan gabah Lebak mengalami surplus.
Kepala Distanbun Lebak, Rahmat Yuniar menerangkan, keyakinan itu didasari oleh hasil produksi padi petani tahun 2019 yang melebihi hasil (surplus).
“Untuk ketersediaan pangan di Kabupaten Lebak, kalau melihat hasil produksi padi yang dihasilkan oleh Kabupaten Lebak produksi tahun 2019 itu kita surplus 12 bulan sehingga kalau kita melihat, ini baru terpakai yang 2019 saja yah,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Lebak, Rahmat Yuniar, Rabu (15/4/2020).
Baca juga: Stok Beras di Banten Diprediksi Surplus 160 Ton Hingga Oktober
Rahmat membeberkan, jika dihitung berdasakan jumlah penduduk dengan stok beras yang dibutuhkan di Kabupaten Lebak untuk saat ini dikatakan masih aman. Bahkan, ia menegaskan ada penambahan stok pangan yang saat ini kembali dihasilkan petani di tahun 2020. Apalagi saat ini sebagian petani mulai memasuki musim panen raya.
“Ditambah tahun 2020 ini antara Januari sampai dengan April itu kita sudah mulai panen lagi kita,” ujarnya.
Baca juga: Harga Gabah Anjlok, Bulog Diminta Turun Tangan
“Kalau kita melihat kebutuhan beras khususnya di Kabupaten Lebak dengan jumlah penduduk 1,2 juta jiwa lebih, dikalikan kita itu konsumsi nya 114 kg perkapita per tahun. Kita kalikan jadi bisa menghasilkan 150 ton. Kalau kita lihat dari data tadi jadi kita masih surplus masih aman,” imbuhnya panjang lebar.
Lebih jauh Kadistanbun mencontohkan, salah satu lumbung padi yang ada di Desa Cipedang, Kecamatan Wanasalam, memiliki luasan tanah sawah kurang lebih 562 hektar. Jika dalam satu hektar menghasilkan 6 ton gabah, dia menilai sudah lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat.
“562 hektare yah. Ini kalau kita kali kan satu hektare nya itu 5-6 ton saja, sudah berapa ribu produksi gabah yang dihasilkan petani di Desa Cipedang ini,” ujarnya. (Syamsul/Red).