PANDEGLANG, BINGAR.ID – Kemunculan Kerajaan Angling Dharma di Kampung Salangari, RT 002 RW 001, Desa Pandat, Kecamatan Mandalawangi, Kabupaten Pandeglang menyita perhatian.
Hal ini tak lepas dari sosok Baginda Sultan Iskandar Jamaludin Firdaus yang menasbihkan dirinya sebagai raja di kerajaan tersebut. “Sang Raja” disebut-sebut kerap membangun bedah rumah warga. Tak kurang disebutkan sudah 35 rumah yang dibantu sejak tahun 2017 dengan kesaktiannya.
Sultan Iskandar Jamaludin Firdaus merupakan anak dari pasangan Mama kiyai H. Umar Khusaen dan Tatu Ningrum yang mana Kiyai Haji Umar merupakan warga Kampung Tenjo, Desa Sirna Galih, Kecamatan Mandalawangi. Sementara ibunya merupakan warga Kampung Rocek, Kecamatan Cimanuk.
Baca juga: Heboh, Muncul “Kerajaan Angling Dharma” di Mandalawangi Pandeglang
Salah seorang Ajudan Baginda Raja, Aki Jamil menyebut, penobatan gelar raja kepada Sultan Iskandar Jamaludin Firdaus berasal dari mimpi.
“Bukan keingininan baginda, bukan keinginan masyarakat. Itu ada dari sananya. Dohirnya memang ada dari sananya. Bukan sesekali menobatkan diri tapi memang bukti ada dari sananya. Waktu di angkat raja secara gaib itu pada tahun 2004. Padahal sebelumnya beliau menolak bahkan ada yang masuk pun kesini selalu diusir,” kata Jamil, Selasa (21/9/2021).
“Gelar beliau dari sang khalik. Baginda itu ada tapi tiada, tugasnya. Memikirkan umat. Kalau ditarik ada keturunan dari kesultanan,” sambungnya menggebu-gebu.
Disebutkannya, penamaan Kerajaan Angling Darma merupakan salah satu tanda bahwa baginda memiliki kepedulian kepada masyarakat.
“Simbol Angling Dharma itu karena dahulu pernah ada kerjaan, raja adil dan bijaksana,” tuturnya.
Baca juga: Salakanagara Kerajaan Tertua di Bumi Nusantara
Disamping itu, salah satu tanda bagi para pengikut baginda diberikan pin dengan bertuliskan BBB yang memiliki lambang bulan dan bintang. Yang mana BBB memiliki makna “Bahagia Bersama Baginda” dan “Bahagia Bersenyum Bersama”.
Kelebihan Baginda Sultan tidak sampai di situ, Jamil juga berseloroh jika “majikannya” itu mampu memprediksi peristiwa yang bakal terjadi. Termasuk bencana wabah corona yang sudah diperkirakannya 3 hari sebelum kejadian.
“Bahkan bisa memprediksi apa yang akan terjadi di alam dunia. Bahkan sebelum adanya musibah (corona, red) 3 hari sebelum adanya corona akan ada baginda sudah tahu. Karena baginda sudah tahu, tapi bukan berarti baginda tidak mengikuti aturan pemerintah,” tandasnya. (Syamsul/Red)