PANDEGLANG, BINGAR.ID – Forum Pelestari Terumbu Karang Banten (F-PTK) Banten bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Pandeglang lakukan penandatanganan Perjanjian Kerjasama (PKs) terkait program pelestarian terumbu karang sebagai salah satu mata pelajaran ekstrakurikuler yang sarat akan muatan lokal (Mulok).
Kegiatan penandatanganan PKs yang berjalan cukup hikmat dan sederhana tersebut, dilaksanakan di aula Dindikbud Pandeglang, Selasa (25/5/2021) pagi tadi, dan dihadiri oleh sejumlah elemen masyarakat, organisasi dan perwakilan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), melalui Loka Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (LPSPL) Labuan, Banten.
Baca juga: F-PTK Banten dan Dindikbud Pandeglang Gagas Pendidikan Karakter Pelestari Terumbu Karang
Koordinator F-PTK Banten, Nurwarta Wiguna sebelum melakukan penandatanganan PKs memaparkan, bahwa tujuan dari dilakukannya PKs tersebut, yakni untuk menumbuhkan karakter siswa, atau generasi muda lebih memahami tentang terumbu karang, baik manfaat maupun jenis-jenisnya, selain untuk menumbuhkan keperdulian terhadap lingkungan pesisir.
“Ini adalah kegiatan yang menurut kami harus segera kita mulai dari sekarang, sebelum terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan, akibat ketidak pedulian kita terhadap kondisi terumbu karang. Maka itulah, mari kita tanamkan keperdulian lingkungan pesisir, maupun terhadap kondisi terumbu karang ini sejak dini, yang kita mulai dari sekolah-sekolah,” ajak Nurwarta.
Disaat yang bersamaan, Kepala Dindikbud Pandeglang, Taufik Hidayat, menyambut positif atas rencana dan kegiatan yang di gagas oleh F-PTK Banten tersebut. Bahkan pihaknya siap bersinergi dengan F-PTK dalam upaya penerapan Ekstrakurikuler di sekolah-sekolah yang berada di bawah binaan Dindikbud.
“Saya secara pribadi maupun secara lembaga sangat sepakat dan setuju adanya program pelestarian terumbu karang ini, sebagai salah satu mata pelajaran ekstrakurikuler yang sangat sarat akan muatan lokal. Karena sebagian wilayah Pandeglang ini, adalah wilayah pesisir, jadi ini adalah bagian dari sebuah upaya untuk dapat menumbuhkan rasa perduli terhadap lingkungan pesisir, yang ditanamkan sejak dini,” sambut Taufik.
Baca juga: F-PTK Rangkul Puluhan Komunitas Rehabilitasi Terumbu Karang
Sementara itu, perwakilan dari Loka PSPL Labuan, Javier Cezalipi mengatakan, bahwa pelestarian terumbu karang perlu dikenalkan sejak dini mengingat kondisi terumbu karang di wilayah pesisir Pandeglang, sudah sangat memprihatinkan. Hal itu menurutnya, diakibatkan oleh bencana alam tahun 2018, maupun akibat hal-hal lainnya, termasuk prilaku manusia.
“Pelajar sebagai salah satu sumber daya manusia yang memiliki semangat tinggi perlu dilibatkan, seperti halnya melalui program muatan lokal di sekolah-sekolah ini. Kami sangat mendukung program kurikulum muatan lokal pelestarian terumbu karang, sehingga kedepannya perlu disiapkan modul dan media pembelajaran audio visual agar pelajar dapat secara aktif dapat memahami materi muatan lokal tersebut,” ucapnya.
Acara ini diakhiri dengan pembacaan kesimpulan dengan kita perlu menerapkan pendidikan karakter kepada generasi muda, implementasinya melalui ekstrakurikuler dan akan kolaborasikan dengan Pramuka dan PMR, kemudian diperlukan mengambil peran untuk pelestarian terumbu karang dengan melalukan gerakan massal secara bersama-sama. (Aditya/Red)