Dinkes Pandeglang Pesimis Masalah Stunting Terentaskan Tahun 2022

Ilustrasi stunting (Klikdokter)

PANDEGLANG, BINGAR.ID – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pandeglang mengaku pesimis upaya pengentasan stunting di Pandeglang dapat teratasi dengan cepat. Padahal, sebelumnya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang menargetkan bisa terbebas dari stunting ditahun 2022.

Kepala Dinas Kesehatan Pandeglang, Raden Dewi Setiani mengatakan, pengentasan stunting yang sebelumnya direncanakan terselesaikan tahun 2022 justru tidak bakal bisa tercapai. Sebab saat ini dia menilai, perekonomian negara dalam penurunan lantaran bencana Covid-19. Hal itu berdampak terhadap asupan makanan bergizi yang diterima masyarakat.

“Kalau bebas stunting tidak optims karena masyarakat sedang ada bencana Covid-19. Dan kemiskinan akhirnya jadi bertambah dan daya beli bagi masyarakat untuk makanan bergizi juga sangat tidak bisa dipastikan. Kalau pun target itu sebetulnya perencanaan di luar pada saat sebelum terjadinya Covid,” kata Dewi, Senin (27/7/2020).

Berdasarkan data yang tercatat Dinas Kesehatan (Dinkes) Pandeglang sejak tahun 2018 terdapat 8.715 anak (5,8 persen) yang menderita stunting. Ia mengaku angka tersebut kini sudah mengalami penurunan menjadi 6.169 anak atau 4,1 persen.

“Pada 2018 itu ada 8.715 atau (5,8 persen) lalu 2019 ada penurunan kembali menjadi 5.613 atau (3,73 persen) sedangkan pada Juli 2020 kembali menjadi 6.169 atau (4,1 persen),” ucapnya.

Dewi menjabarkan, saat ini terdapat 10 desa yang tersebar dienam kecamatan yang menjadi lokus untuk pengentasan stunting. Enam Kecamatan itu meliputi Kecamatan Banjar, Koroncong, Kaduhejo, Sindang Resmi, Saketi dan Cipeucang.

“6.000an balita itu tersebar di 35 kecamatan hampir semuanya rata ada stuntingnya. Tapi yang menjadi lokus stunting dari Kemendagri ada enam kecamatan sepuluh desa,” katanya.

Untuk mengejar pengentasan itu lanjut Dewi, pihaknya akan menambah fokus wilayah pada tahun depan. Sebanyak lima kecamatan ditargetkan menjadi fokus penanganan stunting. Kecamatan itu yakni Kecamatan Mandalawangi, Labuan, Pagelaran, Sukaresmi, dan Kecamatan Mekarjaya.

“Tahun depan 2021 akan menambah fokus ke lima kecamatan, supaya tidak hanya enam kecamatan yang menjadi fokus dan lima kecamatan bisa menjadi fokus agar balita yang menjadi fokus stunting bisa tertangani,” tandasnya. (Syamsul/Red)

Berita Terkait