Dinkes Pandeglang Enggan Beberkan Anggaran Insentif Nakes yang Tangani Covid-19

Kepala Dinas Kesehatan, Raden Dewi Setiani saat memberikan keterangan Pers (Foto. David/Red)

PANDEGLANG, BINGAR.ID – Dinas Kesehatan (Dinkes) Pandeglang enggan membeberkan besaran insentif yang diperuntukan untuk tenaga kesehatan (Nakes) yang menangani Covid-19 di Kabupaten Pandeglang.

Kepala Dinkes Pandeglang, Raden Dewi Setiani, beralasan saat ini pihaknya masih melakukan kajian untuk anggaran yang bakal diterima olah masing-masing Nakes yang tersebar di 35 Puskesmas yang ada di Kabupaten Pandeglang.

“Kesiapan anggaran sudah ada, kalau secara total anggaran saya belum tahu karena masih dikaji yah,” kata Dewi, Rabu (8/7/2020).

Menurut Dewi, saat ini pihaknya masih menunggu Peraturan Bupati (Perbup) yang mengatur soal insentif tersebut. Ia menyebut, besaran insentif untuk tenaga kesehatan di Kabupaten Pandeglang terbilang rendah.

Karena tak sesuai dengan yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan sebesar Rp5 juta ditingkat Dinkes Provinsi, Kabupaten/Kota dan Puskesmas. Hal itu jelas dia, karena Pemkab Pandeglang tak memiliki anggaran untuk memberikan insentif sebesar itu.

“Angkanya sangat rendah di banding pusat, misal di pusat 15 juta di Pandeglang 3 juta, karena kesiapan anggaran kita tidak ada,” ujarnya.

Baca Juga : Insentif dan Santunan Kematian Tenaga Kesehatan di Pandeglang Belum Jelas

Adik mantan Bupati Pandeglang dua priode, Achmad Dimyati Natakusuma itu menjelaskan, rata-rata Puskesmas yang ada di 35 Kecamatan memiliki 20 tenaga kesehatan. Ke 20 tenaga kesehatan itu bakal menerima insentif.

“Di satu Puskesmas ada 20 tenaga medis. Namun insentif ini masih menunggu Perbup nya,” tutupnya.

Sementara Asda I Bidang Pemerintahan Pemkab Pandeglang, Ramadani mengaku masih menyusun Perbup tentang kreteria pemberian insentif tenaga kesehatan yang menangani Covid-19. Namun Ramadani juga tak bisa menyebutkan total anggaran untuk tenaga kesehatan itu.

“Rencana Kebutuhan Biaya (RKB) ada di Djnkes jumlah (Anggarannya) saya enggak apal. Slot nya dari Bantuan Keuangan Provinsi yang masuk ke BTT (Belanja Tak Terduga),” tambahnya. (David/Red)

Berita Terkait