PANDEGLANG, BINGAR.ID – Salah seorang pengusaha asal negeri Jiran Malaysia, dalam waktu dekat ini akan melakukan investasi besar di Pandeglang, khususnya di wilayah Pandeglang bagian selatan, dengan total investasi mencapai Rp2.014 Triliun, dengan model investasi berupa pembangunan lahan pertanian, perumahan, infrastruktur penunjang, hingga industri manufaktur dan pariwisata.
Hal ini ditegaskan Komisaris Utama PT PPM, Dato Sri Abdul Majid, dalam acara Presentasi Proyek Pembangunan Bandara Internasional Tajimalela Ujung Kulon Banten, Proyek Kota Satelit Banten, Proyek Dermaga Internasional Tanjung Panto dan Industri Terpadu di Kabupaten Pandeglang, sekaligus Penandatanganan MoU antara PT BAS dengan PT PPM, di aula salah satu hotel di Pandeglang, Sabtu 28 September 2024.
Baca Juga : Target Investasi di Kawasan Industri Bojong Rp270 Miliar
“Target investasi kami di Banten ini, khususnya di Pandeglang, merupakan target investasi yang sudah lama kita gagas bersama dengan saudara kami bapak Uneh Junaedi selaku pimpinan dari PT Banten Agung Sarana (BAS), dengan model investasi berupa Kota Satelit Banten, yang ditopang oleh berbagai industri, baik industri agro, perikanan, wisata maupun manufaktur,” jelas Dato Sri Abdul Majid.
Sementara itu, Uneh Junaedi selaku Presiden Direktur PT BAS juga menjelaskan, bahwa proyek investasi Dato Sri Abdul Majid di Banten, khususnya di Pandeglang bagian selatan ini, akan dimulai dengan pembangunan Bandara Internasional Tajimalela Ujung Kulon, dengan nilai investasi sebesar Rp10 Triliun.
Baca Juga : Realisasi Investasi di Pandeglang Baru Capai Rp30 Miliar
“Dari total target investasi syeh Dato Abdul Majid sebesar Rp2.014 Triliun, dengan konsep Kota Satelit Banten. Akan diawali dengan pembangunan Bandara Internasional Tajimalela Ujung Kulon, sebesar Rp10 Triliun, mulai dari relokasi penduduk terdampak pembebasan lahan, hingga relokasi lahan pertanian produktif,” ungkap Uneh.
Selain itu pun, Uneh juga mengaku akan menyiapkan lahan pertanian terpadu seluas 1500 hektar, diluar lahan pertanian produktif yang terdampak proyek Bandara, sebagai pendukung dari proyek Kota Satelit Banten.
“Sebelum melangkah pada proyek Kota Satelit Banten, kita akan mulai dari pembangunan infrastruktur penunjang, baik itu Bandara Tajimalela, Dermaga Internasional Tanjung Panto di Lebak, hingga penyediaan lahan pertanian terpadu satu hamparan seluas 1500 Hektar,” tambahnya.
Baca Juga : Tol Serpan Dipercepat, Sutoto : Bisa Menjadi Jalur Investasi Pandeglang
Asda III Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten, Deni Hermawan menyambut positif, terkait rencana investasi Dato Sri Abdul Majid di Provinsi Banten, khususnya di wilayah Kabupaten Pandeglang. Hal itu menurutnya, sejalan dengan Proyek Strategis Nasional (PSN) dari Pemerintah Pusat.
“Provinsi Banten memang menjadi target investor nasional maupun internasional. Bahkan saat ini, Banten berada di peringkat ke empat, sebagai wilayah yang menjadi target investasi di Indonesia ini. Maka dari itu, kami atas nama pemerintah dari Provinsi Banten, maupun Pandeglang, sangat mendukung niatan Dato Sri Abdul Majid berinvestasi di bumi Banten ini,” tegas Deni Hermawan.
Senada, Gunara selaku Staf Ahli Bupati Pandeglang, juga menyambut baik rencana investasi Dato Sri Abdul Majid di Banten, khususnya di Pandeglang. Pihaknya mengaku siap mendukung dan membantu segala proses perizinan, maupun yang lainnya yang berkaitan dengan kebijakan pemerintah daerah, demi kelancaran berinvestasi di Pandeglang ini.
“Kami menyambut baik rencana investasi ini, hal ini pun sejalan dengan target Pemerintah Pusat melalui Proyek Strategis Nasional (PSN) Jalan Tol Serang-Panimbang. Dimana untuk mendukung itu, Pandeglang telah menetapkan 5 kecamatan, sebagai wilayah industri, jadi kedepan segala proses yang berkaitan dalam berinvestasi, akan kita bantu,” ucapnya singkat. (Adytia)