PANDEGLANG, BINGAR.ID – Menjelang idul Fitri 1441 Hijriah, daya beli masyarakat khususnya dalam membeli pakaian untuk perayaan Lebaran berkurang.
Jika tahun-tahun sebelumnya pakaian Lebaran menjadi barang yang wajib dibeli, kini sejak adanya virus Corona dan aturan Lebaran di rumah saja, busana Idul Fitri pun tak lagi menjadi kebutuhan.
Minimnya daya beli masyarakat, membuat pedagang pakian di beberapa daerah yang ada di Banten harus rela mengalami penurunan omzet yang sangat drastris.
Salah seorang penjual pakaian di Pasar Menes, Kabupaten Pandeglang, Ahmad Munir mengaku mengalami penuruan omzet hingga Rp2 juta dalam sehari. Padahal, sebelum ada virus corona omzet yang dia dapatkan dalam sehari mencapai Rp3 juta.
“(Omzet) kurang bagus tidak seperti tahun kemarin, sehari dibawah satu juga. Kalau tahun kemarin diatas tiga juta sehari,” katanya, Minggu (10/5/2020).
Senada dikatakan Viska, penjual pakaian di Pasar Simpang, Kecamatan Malingping Kabupaten Lebak mengatakan, tahun lalu, dua Minggu menjelang Lebaran masyarakat sudah terlihat mulai memadati pasar. Namun tahun ini, masyarakat masih terlihat sepi.
“Sepi, padahal biasanya udah penuh ini di pasar. Belanja juga biasanya selalu rutin hqmpir seminggu bisa dua kali biasanya mah,” ujarnya.
Bahkan, untuk saat ini ia mengaku sudah tidak bisa melakukan belanja ke Jakarta, karena ada Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB). Untuk bisa bertahan, Viska mengandalkan orderan secara online.
“Apalagi ke Jakarta sekarang udah tidak bisa, ya paling secara online saja kita ordernya,” pungkasnya. (Syamsul/Red)