PANDEGLANG, BINGAR.ID – Perubahan cuaca ekstrem menyebabkan hasil tangkapan nelayan tradisional menurun. Akibatnya, harga ikan laut di sejumlah Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di Pandeglang anjlok.
Selain anjloknya harga ikan tersebut membuat nelayan di Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Pandeglang harus berfikir dua kali ketika hendak melaut.
Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HSNI) Kabupaten Pandeglang, Encep Saepuloh mengatakan, jika nelayan memaksa melaut, tentu biaya operasional yang dikeluarkan dengan pendapatan yang diperoleh tidak akan seimbang. Kemungkinan nelayan malah akan merugi.
Baca Juga : Usai Tebar Jaring, Nelayan Carita Hilang di Tengah Laut
“Tak sedikit nelayan tidak melaut, karena harga ikan yang anjlok. Ditambah angin kencang pantai selatan mulai menghantui para nelayan di sini,” kata Encep, Senin, 8 Juli 2024.
Encep mengungkapkan, bahwa dari beberapa jenis ikan yang mengalami turun harga di TPI Sukaresmi, Kabupaten Pandeglang diantaranya ialah ikan Cakalang, ikan Cengkong, dan ikan Teri Basah.
“Semula harga ikan Cakalang Rp 18 ribu, namun saat ini hanya Rp 12 ribu perkilogram. Kemudian ikan Cengkong yang semula diharga Rp 6.500, kini Rp 4 ribu. Dan untuk ikan Teri Basah yang semula harganya Rp 25 ribu kini hanya Rp 15 ribu,” ungkapnya.
Baca Juga : Timbun 10 Ton Solar Subsidi untuk Nelayan Pandeglang, 13 Pelaku Diamankan Polisi
Encep menerangkan, bahwa turunnya harga dari berbagai jenis ikan meski cuaca sedang buruk terjadi karena aktivitas ekspor yang sedang melemah.
“Kita jual ke sejumlah wilayah memang dari sananya juga murah, jadi kita nggak bisa melebihi harga tersebut. Dan kalau tidak salah ini akibat ekspornya lagi melemah. Bagaimana mau bagus harga ikan, ekonomi negara penerima ikan aja lagi lemah,” terangnya.
Menurutnya, selain melemahnya aktivitas ekspor, melimpahnya tangkapan ikan nelayan di sejumlah wilayah juga disinyalir menjadi biang kerok anjloknya harga ikan di TPI Sukaresmi.
Baca Juga : Kapal Nelayan Berisi 18 ABK Karam Dekat Pulau Umang
“Kemudian juga, karena memang tangkapan ikan nelayan di sejumlah wilayah di Indonesia sedang melimpah,” ujarnya.
Sementara itu, Pengurus TPI Labuan, TB Eman Saepul mengungkapkan, tidak sedikit nelayan yang mengeluhkan dengan faktor cuaca angin kencang pantai Selatan yang akhir-akhir ini cukup kencang.
Ia juga menjelaskan, bahwa kondisi air laut yang keruh akibat angin kencang, membuat nelayan di wilayah Teluk tidak melaut karena ikan yang biasa mereka dapatkan sudah tidak ada. Dan jika harus melaut lebih jauh, akan memakan biaya yang lebih tinggi.
“Ya kalau ombak normal, tapi angin yang kencang membuat air menjadi keruh dan ikan pun jadi tidak ada kang. Kalau harga alhamdulilah masih normal di TPI Teluk 2 mah kang,” pungkasnya. (Sandi)