SERANG,BINGAR.ID – Sopir angkutan bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) di Terminal Pakupatan Kota Serang, Banten mengaku kewalahan dalam mencari penumpang di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Soalnya sejak diterapkannya aturan tersebut, tak banyak penumpang yang menggunakan jasa angkutan. Akibatnya, pendapatan para sopir bus menurun drastis.
Seperti yang dikeluhkan Agus, sopir bus jurusan Merak-Kampung Rambutan. Dia mengaku sudah hampir dua bulan tidak kembali ke rumah karena penghasilan yang didapat tidak seperti sebelumnya.
Baca juga: PPKM Perburuk Pariwisata, PHRI Ancang-ancang Kibarkan Bendera Putih
Untuk bisa menutupi setoran bus saja kini Agus sudah tidak sanggup.
“Dari lebaran aja kemarin enggak pulang-pulang. Karena ya kondisinya sekarang seperti ini pusing. Nombok terus setiap narik juga,” keluh Agus kepada Bingar, Senin (23/8/2021).
Disebutkannya, kini moda transportasi umum berada diambang kebangkrutan. Pasalnya sejak dua tahun terakhir, untuk bisa mendapat penumpang 20 orang dalam setiap hari saja sulit.
Baca juga: Selama PPKM, Jasa Go-Ride Turun Drastis, Layanan Go-Food Laris Manis
Akibatnya, penghasilan yang didapat tidak sebanding dengan pengeluaran karena selesai mengejar storan pihaknya juga perlu menutupi uang jalan mulai dari solar hingga tol.
“Dua tahun aja ini sudah berdampak, apalagi PPKM sekarang makin susah penumpang,” tuturnya.
Tidak cukup sampai di situ. Agus semakin bingung ketika dikeluarkan kebijakan wajib vaksin bagi penumpang angkutan umum.
Baca juga: Aksi Tolak PPKM di Lebak Kembali Dibubarkan Polisi, Sejumlah Demonstran Diamankan
“Harus ada kartu vaksin lah apalah, itu kan makin membuat masyarakat takut untuk bisa naik angkutan umum,” sambungnya.
Ia berharap kondisi saat ini bisa segera berakhir agar perekonomian bisa kembali stabil.
“Mudah-mudahn saja bisa normal lagi karna udah cape dengan kondisi saat ini,” pungkasnya. (Syamsul/Red)