PANDEGLANG, BINGAR.ID – Seekor buaya yang menerkam Tasru (63) warga Kampung Bruleudung, RT 04 RW 05, Desa Batuhideung, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang pada Senin (3/1/2022) ditangkap warga.
Penangkapan itu buntut dari keresahan warga atas peristiwa yang menimpa Tasru ketika sedang mencari umpan memancing di Sungai Cimuta.
Baca juga: Seekor Buaya Gigit Tasru Saat Mencari Umpan Untuk Mancing
Camat Cimanggu, Hadi Fatoni membenarkan penangkapan tersebut. Menurutnya, tak lama dari kejadian penerkaman itu, warga langsung bergerak menangkap buaya. Sayangnya, penangkapan itu tanpa koordinasi dengan Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), sehingga kini buaya tersebut dilaporkan tewas.
“Harapan saya tadinya dilapor ke BKSDA. Tapi kadung meresahkan, jadi masyarakat inisiatif menangkap sendiri karena mereka ketakutan dan mengkhawatirkan tanpa koordinasi dengan BKSDA. Laporan dari Pak Kades sudah ketangkap, tapi katanya sudah mati. Tadinya saran saya serahkan ke BKSDA, tapi kalau sudah mati saya juga bingung,” katanya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (4/1/2022).
Baca juga: Beredar Info Puluhan Buaya Lepas dari Penangkaran, BPBD Kota Tangerang Susuri Sungai Cisadane
Hadi mengungkapkan, sebetulnya keberadaan buaya di lokasi itu bukan lah hal yang baru. Sebab selama ini banyak buaya yang berkeliaran. Hanya karena kemarin menyerang seorang warga, sehingga meresahkan masyarakat.
“Keberadaan buaya di sana masih banyak, sebetulnya sudah tidak aneh. Cuma karena kemarin menyerang masyarakat, jadi meresahkan masyarakat apalagi ada yang ganas. Tapi kejadian buaya menyerang masyarakat selama saya di Cimanggu selama dua tahun baru mendengar ini,” jelasnya.
Baca juga: Mengungkap Alasan Buaya Saat Ini Ukurannya Lebih Kecil dari Pendahulunya
“Saya mengimbau masyarakat yang beraktivtas di lokasi itu untuk waspada dan berhati-hati,” pesannya.
Diberitakan sebelumnya, seekor buaya menerkam Tasru (63), yang sedang mencari udang di Sungai Cimuta untuk umpan memancing. Akibat gigitan buaya itu, kaki kiri Tasru mengalami luka robek sebanyak enam titik sehingga harus diberi perawatan luka jahitan. (Chandra Dewi)