Bergambar Irna-Tanto, Sembako yang Dibagikan Dinsos Pandeglang Ternyata Non APBD

Salah satu warga yang menerima bantuan sembako bergambar Bupati dan Wakil Bupati Pandeglang (Istimewa)

PANDEGLANG, BINGAR.ID – Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Pandeglang mengaku belum menerima anggaran untuk penanganan virus Corona atau Covid-19, baik dari Bantuan Keuangan (Bankeu) Banten maupun APBD Pandeglang.

Bantuan sembako bergambar Bupati Pandeglang, Irna Narulita dan Wakil Bupati Pandeglang, Tanto Warsono Arban beserta logo Pemkab Pandeglang, yang dibagikan kepada masyarkat terdampak Covid-19 ternyata sumber anggarannya bukan dari APBD melainkan dari donatur.

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Pandeglang, Nuriah mengatakan, selain sembako yang tidak didanai APBD, dapur umum yang ada di wilayah Kecamatan Carita juga didanai oleh donatur.

Baca Juga : Alokasi Anggaran Belum Jelas, Dinsos Pandeglang Kebingungan Bantu Masyarakat

“Untuk selama ini kita buka dapur umum terus bagi-bagi sembako itu non APBD yah, artinya dana itu dari Donasi besarannya kita dapat donasi yang di ajukan ke BPBD sebesar Rp47 juta,” kata Kepala Dinas Sosial Kabupaten Pandeglang, Nuriah di kantornya, Selasa (5/5/2020).

Bantuan sembako yang dibagikan Dinsos Pandeglang

Menurutnya, dinas sosial hanya memiliki cadangan beras pemerintah. Kendati ia mengaku untuk bisa mendapat anggaran donasi harus terlebih dahulu mengusulkan ke Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD).

“Cuma cadangan beras pemerintah doang kita punya, tapi pada saat ada PDP atau ODP yang ditangani mah masa hanya dikasih beras saja. Kan perlu yang lainnya juga, seperti ada tambahan lainnya kita beli minyak beli kecap nah itu kita minta ke BPBD,” ucapnya.

Baca Juga : 50 Ribu Warga Kota Serang Dapat Bantuan Jaring Pengaman Sosial

Sementara itu, sembako yang Dinsos distribusikan berdasarkan hasil usulan dari pihak Kecamatan.

“Misalkan zona merah saat itu ada lima kecamatan yah wktu itu. Yang tinggi yah ODP nya. Carita, Saketi, Mekarjaya, Cimanuk, Bojong. Yang lima itu diprioritaskan, jadi dari paket uang Rp47 juta itu 1.000 paket masing-masing ODP dan warga sekitar itu 10 kg,” pungkasnya. (Syamaul/Red).

Berita Terkait