PANDEGLANG, BINGAR.ID – Penataan Parkir dan Pedagang Kaki Lima (PKL) di sepanjang jalan Yumaga Pasar Pandeglang, terlihat kumuh dan semrawut, akibat banyaknya Pedagang Kaki Lima (PKL), maupun badan jalan yang dijadikan tempat parkir kendaraan angkutan umum, sehingga jalur itu menjadi sering macet.
Ohim, salah seorang pengendara, yang juga pengunjung Pasar Pandeglang, yang melewati Jalan Yumaga tersebut mengatakan, bahwa lokasi Yumaga maupun jalur Ciherang, selalu menjadi pusat macet, serta selalu terlihat kumuh juga semrawut.
Baca Juga : Harga Bawang di Pasar Badak Pandeglang, Mulai Alami Kenaikan
Bahkan menurutnya, adanya pembatas jalan yang tujuannya untuk mengurangi kemacetan, malah menjadikan badan jalan semakin sempit, akibat banyaknya PKL yang berjualan di atas trotoar hingga badan jalan, serta kendaraan roda dua maupun empat berhenti sembarangan.
“Dengan kondisi saat ini, saya yang datang ke pasar menjadi tidak nyaman, karena pasar menjadi tidak tertata rapi, amburadul dan kemacetan yang padat. Ya gimana gak macet pak, badan jalan dijadikan lahan parkir dan berjualan,” kata Ohim, salah seorang pengunjung Pasar Badak, 12 Juni 2024.
Baca Juga : Harga Daging Ayam di Pasar Badak Pandeglang Tembus Rp40 Ribu
Sementara itu Rohimat, salah seorang pemilik kios di lokasi pasar itu menyebut, bahwa kesemrawutan di sepanjang Jalan Yumaga maupun jalan Ciherang tersebut, sudah berlangsung sejak lama.
“Kayaknya dari dulu yah seperti ini, semrawut dan acak acakan. Malah semakin ke sini semakin parah,” ungkap Rohmat.
Baca Juga : Jelang Idul Adha, Harga Cabai Merah di Pasar Pandeglang Melambung
Menurut Rohmat, kondisi itu berdampak pada para pengunjung yang enggan dan malas untuk berbelanja, sehingga banyak pedagang yang kehilangan omzet.
“Pasti sangat berdampak sekali pak, kami ini sampe sekarang sudah kehilangan omzet hampir 80 persen gara-gara kondisi pasar seperti ini,” katanya.
Rohmat berharap agar pemerintah daerah bisa tegas kepada para PKL untuk tidak berjualan di atas trotoar dan badan jalan.
“Ya pengennya di tata ulang lah sama pemerintah daerah, agar para pengunjung nyaman saat datang ke pasar dan omzet kami bisa kembali normal,” harapnya. (Sandi)