Awal Tahun 2023, Kabupaten Pandeglang Dikepung Beragam Bencana

Salah seorang relawan bersama anggota dari salah satu Koramil saat meninjau lokasi banjir. Istimewa

PANDEGLANG, BINGAR.ID – Hampir sebagian besar masyarakat yang berada di wilayah selatan Kabupaten Pandeglang, di awal tahun 2023 ini harus berjibaku dengan kondisi alam yang kurang bersahabat, akibat ekstrimnya cuaca yang terjadi akhir-akhir ini, sehingga mengakibatkan terjadinya bencana banjir, tanah longsor, jalan retak dan amblas, hingga rumah yang tertimpa pohon roboh.

Dari data dan informasi yang berhasil diperoleh tim relawan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Pandeglang. Terdapat sekitar 16 desa yang tersebar di 6 Kecamatan wilayah selatan Kabupaten Pandeglang, saat ini masih mengalami banjir, dengan ketinggian air rata-rata 30 hinggi 100 cm.

Baca Juga : Pascabanjir Pandeglang, Anak-anak dan Lansia Rentan Terpapar 4 Penyakit Ini

“Data yang berhasil kita kumpulkan dari kawan-kawan relawan Tagana dan BSR di lapangan, terdapat 4 desa di Kecamatan Munjul yang terendam, di Kecamatan Panimbang ada 3 desa, Sobang 5 desa, Cigeulis 2 desa, sedangkan di Kecamatan Sukaresmi, dan Picung, masing-masing 1 desa, dengan ketinggian genangan air bervariasi, ada yang 30 Cm hingga 100 Cm lebih, atau sepinggang orang dewasa,” jelas Ade Mulyana, Relawan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Pandeglang, 3 Januari 2023.

Dikatakannya juga, musibah yang dialami warga di akhir tahun 2022 hingga awal tahun 2023 kali ini, tidak hanya bencana banjir. Di beberapa wilayah ada yang mengalami tanah longsor, jalur penghubung antar kecamatan putus, atau amblas, sampai rumah warga hancur tersapu angin kencang.

Baca Juga : 20 Hektare Sawah Baru Tanam di Pagelaran Terendam Banjir

“Di Jalan Raya Picung-Munjul, tepatnya di Kecamatan Sindangresmi itu jalan amblas sekitar 30 meter tepat di Kampung Angsana, Desa Ciodeng, dan tanah longsor yang menutupi jalan, di Kampung Salampak, Desa Pasirtenjo. Jarak antara longsor dan jalan amblas hanya sekitar 4 kilometer. Dan di Desa Sukasaba, Kecamatan Munjul juga ada jalan amblas. Dan ada juga di Kampung Rancawalang RT 003/RW 003, Desa Manglid, Kecamatan Cibitung, rumah warga roboh disapu angin kencang,” tambahnya.

Ade pun menjelaskan, hingga saat ini tim Tagana, Relawan, maupun tim-tim lainnya, belum bisa merinci secara pasti data korban maupun kerugian materil warga akibat musibah di awal tahun 2023 ini. Termasuk belum dapat menghitung jumlah Kepala Keluarga (KK) yang terdampak akibat banjir maupun yang lainnnya.

Baca Juga : Selain Banjir, Hujan Deras di Pandeglang Sebabkan Jembatan Ambruk

“Kita belum bisa bicara angka pasti, baik korban terdampak, maupun kerugian materil warga. Tapi yang pasti, potensi ini bisa saja semakin meluas, karena intensitas hujan dan ekstrim nya cuaca, diperkirakan masih tinggi sampai beberapa hari kedepan,” ujar Ade.

Sementara Plt Kepala Pelaksana BPBD Pandeglang, Asep Rahmat menambahkan, menyikapi terpaan bencana yang terjadi diawal tahun, pihaknya sudah menerjunkan petugas untuk membantu korban sekaligus menginventarisir jumlah jiwa serta fasilitas lain yang terdampak.

“Sebagai sekretariat bencana, kami sudah melakukan tindakan-tindakan. Yang banjir karena masyarakat menginginkan masih tinggal di rumahnya, tidak masalah, nanti kami kirim bantuan dengan Dinsos. Kami juga sudah menyiapkan perahu karet dan penanganan evakuasi. Termasuk juga mengedukasi masyarakat,” ucapnya singkat. (Ahmad)

Berita Terkait