PANDEGLANG, BINGAR.ID – Rencana lanjutan investasi pembangunan Bandara Internasional Prabu Tajimalela dan Kota Satelit Ujung Kulon, di wilayah Banten Selatan, atau tepatnya di kawasan Tanjung Lesung, Pandeglang, kembali berproses.
Kali ini PT Banten Agung Sarana (BAS) kembali lakukan ekspos dan penjajakan lanjutan, terkait proses administrasi maupun proses perizinan lokasi, dengan pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang, khususnya proses perizinan Penetapan Lokasi (Penlok) untuk pembangunan Bandara Internasional Prabu Tajimalela.
Baca Juga : Dengan Target Investasi Rp2.041 Triliun, Pandeglang Selatan Akan Jadi “Kota Satelit”
“Pagi tadi kami kembali lakukan ekspos, terkait rencana investasi kam (PT BAS)i di wilayah Banten Selatan, atau tepatnya di Pandeglang. Ekspos kali ini kami lakukan, sebagai sebuah upaya meminta dukungan langsung pada Pemkab Pandeglang, baik terkait regulasi maupun persoalan perizinan lainnya,” jelas Uneh Junaedi, Direktur Utama PT BAS, Kamis 7 November 2024.
Dikatakannya juga, rapat atau ekspos yang dilakukan di Aula Mall Pelayanan Publik (MPP) Pandeglang, dengan para pejabat dari Tim Percepatan Investasi Pandeglang yang dipimpin langsung Sekda Pandeglang, serta pejabat dari Dishub dan PUPR Banten itu, menurutnya telah disepakati bersama, bahwa investasi PT BAS akan berlanjut.
“Alhamdulillah, dari hasil ekspos kita hari ini. Pemkab Pandeglang terbilang cukup respon atas segala pemaparan yang kita berikan. Dan hasilnya, segala regulasi maupun perizinan yang berkaitan dengan kebijakan yang di Pandeglang ini, akan diupayakan untuk mereka selesaikan, sehingga investasi kami bisa berjalan sesuai jadwal,” tambahnya.
Baca Juga : Target Investasi di Kawasan Industri Bojong Rp270 Miliar
Dirut PT BAS, Uneh Junardi ini pun kembali menegaskan, bahwa target Investasi untuk wilayah Banten Selatan, baik itu pembangunan Bandara Internasional Tajimalela, Kota Satelit Ujung Kulon, Industri Agro, Manufaktur, hingga Dermaga Internasional Tanjung Panto di Kabupaten Lebak, merupakan target investasi dari sejumlah perusahaan Konsorsium Internasional.
“Kami dari PT BAS, ditunjuk dan dipercaya sebagai perusahaan pelaksana investasi di Banten Selatan ini. Dimana di dalam PT BAS ada beberapa perusahaan asing, yang siap menanamkan modalnya, baik itu dari Malaysia, Korea, Tiongkok (Cina), maupun dari negara – negara luar lainnya,” aku Uneh.
Baca Juga : Tol Serpan Dipercepat, Sutoto : Bisa Menjadi Jalur Investasi Pandeglang
“Bila semua proses regulasi dan perizinan, yang kami butuhkan selesai paling lambat Desember 2024 ini. Investasi awal kita akan kita mulai Januari 2025, dengan menyiapkan anggaran sebesar 10 Triliun, untuk pembebasan lahan dan Ground Breaking pembangunan Bandara Internasional Tajimalela,” pungkasnya. (Adytia)