Asa KWT Anthurium Kota Tangerang “Menyala” Berkat Electrifying Agriculture

PT PLN Persero

Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Cikokol, Badruz Zaman (kanan) saat meninjau kebun sayuran hidroponik KWT Anthurium sekaligus mendengarkan penjelasan cara menanam sayuran hidroponik oleh Ketua KWT Anthurium Yuliana Dharmawan (kiri).

TANGERANG, BINGAR.ID – PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Banten kembali memberu dukungan pada pertumbuhan sektor agrikultur melalui program bertajuk ‘Merdeka dengan Electrifying Agriculture’ pada Kelompok Wanita Tani (KWT) Anthurium di Pondok Arum, Kelurahan Nambo Jaya, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang, Kamis, (29/8/2024).

Di kawasan Anthurium tersebut listrik PLN digunakan untuk beragam aktivitas smart farming serta penunjang pertanian seperti menyalakan mesin penyiraman tanaman otomatis, pompa air, hingga penunjang peralatan elektronik lainnya.

Baca Juga : Dukung Pemanfaatan Energi Bersih, PLN Kenalkan “Renewable Energy Certificate”

Kepala Bidang Pertanian Dinas Ketahanan Pangan Kota Tangerang, Ibnu Ariefyanto menyatakan dukungannya sekaligus mengapresiasi program Electrifying Agriculture PLN dalam mendorong sektor agrikultur khususnya di Kota Tangerang.

“Kami berharap program ini terus meluas, sehingga semakin banyak pelaku usaha pertanian yang merasakan manfaat program ini sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan mereka. Semoga perkembangan KWT ini dapat menginspirasi KWT lainnya untuk terus bergerak dan produktif,” kata Ibnu.

Baca Juga : Dukung Net Zero Emission 2060, PLN dan Pemprov Banten Gelar Lomba Masak dengan Kompor Induksi

Melalui program Electrifying Agriculture KWT Anthurium betul-betul merasakan manfaat dari inovasi teknologi berbasis listrik ini. Dengan metode smart farming yang digunakan, membuat omzet meningkat sebesar 40 persen dari sebelumnya rata-rata Rp850 ribu menjadi Rp1,2 juta setiap bulan.

Ketua KWT Anthurium, Yuliana Darmawan menyambut baik program Electrifying Agriculture. Ia menyampaikan bahwa hasil panen Anthurium Farm naik 47 persen persen dari sebelumnya rata-rata 17 kg menjadi 25 kg perbulan setelah menggunakan DFT (Deep Flow Technique) yang ditunjang listrik PLN.

Baca Juga : Promo Belanja Nyaman Listrik Aman PLN Dinikmati Warga Banten

“Sebelum menggunakan Sistem DFT, kebun kami menggunakan teknik konvensional, butuh waktu rata-rata enam minggu untuk usia panen sayur, setelah menggunakan listrik untuk mensirkulasikan air ke dalam instalasi hidroponik umur panen kebun kami dapat lebih cepat,” ujarnya.

Di sisi lain, General Manager PLN UID Banten, Moch. Andy Adchaminoerdin mengajak para pelaku usaha sektor pertanian untuk memanfaatkan program Electrifying Agriculture PLN ini.

“Program Electrifying Agriculture ini merupakan salah satu inovasi PLN dengan pemanfaatan energi listrik di bidang agrikultur seperti pertanian, perikanan, perkebunan serta peternakan yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi operasional. Untuk para pelaku sektor pertanian, silahkan memanfaatkan program ini. Kami dari PLN akan sigap memberikan pelayanan terbaik,” kata Andy. (Ahmad)

Berita Terkait

Berita Terbaru