JAKARTA, BINGAR.ID – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sejak Oktober 2020 telah memprediksikan bahwa Puncak Musim Hujan akan terjadi pada Januari dan Februari 2021.
“Saat ini tercatat sebagian besar wilayah Indonesia, yaitu 94 persen dari 342 Zona Musim telah memasuki musim hujan,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati di Jakarta, Selasa (19/1/2021).
Deputi Bidang Klimatologi Herizal menjelaskan, sebagian besar wilayah terutama Jawa, Bali, Sulawesi Selatan hingga Nusa Tenggara saat ini telah memasuki puncak musim hujan yang diperkirakan akan berlangsung hingga Februari 2021.
Baca juga: Antisipasi Dampak Fenomena La Nina di Kota Serang, Pj Sekda Minta Aktifkan Gotong Royong
“Untuk itu, BMKG terus meminta masyarakat dan seluruh pihak untuk tetap terus mewaspadai potensi cuaca ekstrem yang cenderung meningkat di dalam periode Puncak Musim Hujan ini,” ujar Herizal.
Berdasarkan analisis terintegrasi dari data BMKG, PUPR, dan BIG, perlu diwaspadai daerah yang diprediksi berpotensi banjir kategori menengah pada dasarian III (sepuluh hari ke-3) di bulan Januari 2021 yaitu Banten bagian selatan, Jawa Barat bagian tengah dan timur, sebagian besar Jawa Tengah dan DI Yogyakarta, Jawa Timur bagian tengah dan timur, Bali bagian utara, Nusa Tenggara Barat bagian utara.
Baca juga: Gelombang Setinggi 1,25-2,5 Meter Berpotensi Terjadi di Pelabuhan Merak
Selain itu potensi yang sama juga terjadi disebagian kecil Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tengah bagian tenggara, Sulawesi Selatan bagian selatan, Sulawesi Tenggara bagian utara, Maluku Utara dan Papua Barat wilayah Kepala Burung dan Provinsi Papua bagian tengah. Sehingga perlu diwaspadai potensi bencana banjir yang dalam waktu dekat kemungkinan terjadi.
Selain itu, masyarakat dan pengelola pelayaran juga diminta untuk terus memonitor informasi BMKG, guna selalu mewaspadai Peringatan Dini Gelombang Tinggi khususnya pada tanggal 18-20 Januari 2021.
Baca juga: Akhir Pekan Ini Banten Berpotensi Dilanda Cuaca Ekstrem
Sebab tinggi gelombang 2,5-4,0 meter (rough sea) berpeluang terjadi di Selat Malaka bagian utara, Perairan utara Pulau Sabang, Samudra Hindia barat Bengkulu hingga selatan Jawa, Laut Natuna, Perairan timur Kep. Bintan-Kep. Lingga, Perairan Singkawang-Sambas, Selat Karimata, Laut Jawa, Perairan utara Jawa, Selat Makasar bagian tengah dan selatan, Perairan barat Sulawesi Selatan, Perairan Kep.Talaud, Perairan utara Halmahera, serta Samudra Pasifik utara Halmahera hingga Papua Barat.
Sementara gelombang dengan ketinggian 4,0-6,0 meter (very rough sea) berpeluang terjadi di Laut Natuna Utara, Perairan Kepulauan Anambas-Kepulauan Natuna. (Ahmad/Red)