PANDEGLANG, BINGAR.ID – Sebuah rumah milik Muhamad Jaeni, warga Kampung Pasir Muncang, Desa Bangkonol, Kecamatan Koroncong, Pandeglang, ambruk tertimpa pohon durian, akibat cuaca ekstrem yang terjadi akhir-akhir ini di wilayah Kabupaten Pandeglang.
Diakui Muhamad Jaeni, musibah tersebut terjadi kemarin siang, setelah dirinya pulang dari kebun di Citangkil, lantara saat itu cuaca mendung akan hujan.
Baca Juga : Satu Rumah Warga di Cirinten Ambruk Usai Diguncang Gempa Bayah
“Saya pulang ke rumah, saya juga kaget, tahu-tahunya ada angin kencang. Terus saya adzan, dan tidak lama reda namun ada angin kedua lebih kencang lagi. Saking kencangnya angin, menyebabkan batang pohon durian di belakang rumah patah dan menimpa atap rumah saya,” kata Jaeni, Senin 30 September 2024.
“Alhamdulilah nggak ada korban jiwa, kebetulan saya sendiri di rumah dan istri sama anak lagi belanja ke pasar, untuk kerusakan cuma pas bagian ruang kamar anak dan teras aja ambruk,” sambungnya.
Jaeni mengaku, atas musibah yang menimpah rumahnya yang mengakibatkan kondisi kamar anak dan teras rumah mengalami rusak parah, diperkirakan kerugian mencapai Rp20 jutaan.
Baca Juga : Diterjang Hujan Angin, Sebuah Rumah di Mandalawangi Rusak Berat
“Alhamdulilah sekarang ini lagi dibantu tim TRC BPBD untuk membersihkan batang pohon yang nyangkut di atap rumah, karena lumayan besar juga pohon durian yang tumbang ini,” akunya.
Ditempat yang sama, Plt Kades Bangkonol, Dede Jumhana mengatakan, kemarin memang terjadi hujan deras dan angin kencang, entah itu angin puting beliung atau bukan.
“Yang jelas ini efek dari hujan deras dan angin kencang yang terjadi di desa kami. Cuma ini yang paling berat rumah milik pak Jaeni, warga Kampung Pasir Muncang, Desa Bangkonol, Kecamatan Koroncong,” kata Dede.
Baca Juga : Diterjang Angin Kencang, Rumah Seorang Buruh di Ciomas Rusak
Dede mengaku, ada beberapa rumah juga yang terdampak atas hujan deras kemarin. Namun cuma rumah ini yang tertimpa pohon durian.
“Ya cuma ini rumah yang mengalami rusak parah, karena yang lain tidak separah kayak yang di sini. Paling cuma beberapa genteng dan asbes yang berterbangan,” ujarnya.
Lebih lanjut, kata Dede, kalau rumah sebatas genteng dan asbes terbang, dari desa sudah menangani itu. Dan langsung kemarin dibelikan, karena kasihan punya anak kecil.
“Jadi untuk penanganan rumah, saya langsung laporan ke Camat. Alhamdulillah langsung ke TKP langsung berkoordinasi dengan BPBD dan langsung ke Dinsos dan laporan ke bupati. Semalam juga tim BPBD langsung ke sini, sekitar jam delapan malam, dan hasilnya sekarang lagi dieksekusi,” tutupnya. (Sandi)