Sholat Idul Adha di Masjid Raya Al-Banteni Terapkan Protokol Kesehatan

Jemaah Sholat Idul Adha di Masjid Raya Al-Banteni Terapkan Protokol Kesehatan (Istimewa)

SERANG, BINGAR.ID – Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) melangsungkan sholat Idul Adha 1441 Hijriah di Masjid Raya Al-Bantani, KP3B, Curug Kota Serang, Jumat (31/7/2020).

Usai pelaksaan sholat Idul Adha, Gubernur Banten secara simbolis menyerahkan sapi hewan kurban dari Presiden Joko Widodo kepada Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid yang juga Kepala Bappeda Pemprov Banten, Muhtarom.

Dalam situasi pandemi Covid-19, pelaksanaan sholat Idul Adha dan penyembelihan hewan kurban di Masjid Raya Al-Bantani tetap memperhatikan dan melaksanakan protokol kesehatan sebagai salah satu uapaya mencegah penyebaran dan penularan Covid-19.

Bahkan, saat jamaah memasuki gerbang Masjid Raya Al-Bantani, petugas dari Satuan Polisi Pamong Praja Pemprov Banten dan Dinas Perhubungan Pemprov Banten memperingatkan jamaah untuk memperhatikan dan melaksanakan protokol kesehatan.

Jika jamaah lupa memakai masker, petugas meminta jamaah untuk memakai dengan benar. Namun jika jamaah lupa membawa masker, petugas memberikan masker. Sebelum diberikan masker, jamaah diminta memakai hand sanitizer lantas diberikan masker untuk dipakai.

Sementara itu di teras dan pintu Masjid, petugas mencegah kerumunan dan mengarahkan jamaah ke dalam masjid dengan susunan shaf atau barisan sholat yang sudah ditandai stiker untuk menjaga jarak/ social distancing antar jamaah.

Masjid Raya Al Bantani tahun ini, menerima hewan kurban 38 ekor sapi, seekor kerbau dan 26 ekor kambing. Diantaranya dari Gubernur Banten Wahidin Halim dua ekor sapi, Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy dua ekor sapi, serta Sekda Pemprov Banten Al Muktabar satu ekor sapi, serta dari OPD di lingkungan Pemprov Banten.

Bertindak sebagai imam KH Muflih Makmun dari Pondok Pesantren As-Shofa Sempu Kota Serang dengan Khotib Ketua MUI Provinsi Banten KH AM Romly.

Dalam khutbahnya, KH AM Romly menyampaikan berkurban, selain sebagai ungkapan rasa bersyukur juga sebagai upaya taqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah swt. Sebagai bentuk kepedulian sosial, memicu untuk bersedia berkorban menolong sesama.

“Kita akan diberi pertolongan Allah swt saat dalam kebuntuan jika rajin memberikan pertolongan atau jalan keluar kepada sesama,” ungkapnya. (Red)

Berita Terkait