Masih Muda, Mereka Menjelma Menjadi Kartini Masa Kini

BINGAR.ID – Meski sudah gugur 116 tahun lalu, namun sosok Raden Ajeng Kartini, tidak pernah lekang dimakan waktu. Apalagi jika bicara soal perjuangannya dalam mengubah pemikiran usang tentang wanita.

Berkat perjuangan dan pemikirannya tentang kesetaraan gender, kini mulai bermunculan sosok-sosok wanita yang menekuni profesi yang biasanya diambil alih oleh kaum adam. Bahkan mereka juga mampu membuktikan jalan berbedanya dengan prestasi.

Perjuangan Kartini itu memotivasi wanita-wanita muda ini untuk memberi inspirasi bagi jutaan wanita dalam memperjuangkan keinginannya.

Dalam momentum Hari Kartini kali ini, tim redaksi Bingar.id merangkum lima wanita muda Indonesia, yang sudah menuai berbagai prestasi, baik ditingkat nasional maupun internasional.

Dayu Dara

Dayu Dara (Foto: Google)

Wanita lulusan Teknik Industri ITB ini merupakan salah satu sosok penting dibalik kesuksesan Go-Jek sebagai perusahaan layanan trasnportasi terkemuka di tanah air. Ajakan Nadiem Makarim untuk mengakuisisinya dari McKinsey.

Pilihannya tepat, karena kini Go-Jek menjadi starup dengan status decacorn dengan dengan valuasi pada awal tahun 2020, mencapai 10 miliar dollar AS.

Dayu Dara kini menjabat sebagai Vice President PT Aplikasi Karya Anak Bangsa yang menaungi Go-Jek. Secara fungsional, ia adalah Co-Founder di lini layanan jasa rumah tangga yakni Go-Life yang meliputi Go-Massage, Go-Clean, Go-Glam, dan Go-Tix.

Hasil kerja kerasnya itu pula, Dayu Dara diganjar ’10 Inspiring Women’ Forbes Indonesia di tahun 2017.

Monica Carolina

Monica Carolina (Foto: Google)

Bermain game seringkali dianggap sebelah mata, namun tak banyak yang mengerti bahwa hobi ini juga bisa menjadi karier dengan pendapatan yang mengiurkan. Monica Carolina yang lebih dikenal dengan nama Nixia contohnya. Ia adalah gamer profesional sejak tahun 2008. Ia kerap mengikuti turnamen game baik dari dari dalam maupun luar negeri.

Prestasi yang tercatat sejauh ini juga cukup hebat, Juara dua Guitar Hero Tournament di kualifikasi World Cyber Games 2009, Jakarta. Juara satu Guitar Hero Tournament di Hotgame FKI 2010, Jakarta. Juara satu Call of Duty 4 Hotgame Tournament di Indonesia Games Festival 2012, Jakarta Convention Center. Peringkat empat Battlefield 3 Gamers Platoon Asia-Europe Tournament. Juara satu 1vs1 Counter Strike: GO ASUS Challenge Session 4.

Bukan cuma prestasi, dari profesinya sebagai seorang gamer, Monica kini bisa mengantongi sekitar Rp159 juta dalam waktu tiga bulan. Jumlah itu belum dihitung dengan endorsement yang diterimanya. Wow, menggiurkan bukan?

Maya Sheva

Maya Sheva (Foto: Jawa Pos)

Muda, cantik, dan multi talenta. Mungkin tiga kata itu cocok menggambarkan sosok Maya Sheva. Maya, demikian dia biasa dipanggil, sudah menunjukkan prestasi di bidang karate. Dara kelahiran Jakarta 25 tahun lalu ini, sudah menyabet beberapa gelar juara dinomor karate, seperti medali perunggu saat ajang Thailand Open Karate-Do Championship pada tahun 2015.

Setahun kemudian, dia berhasil membawa dua medali emas dalam ajang PON 2016 di Jawa Barat. Di SEA Games 2017 lalu, wanita lulusan Jurnalistik Universitas Nasional itu, mempersembahkan medali perunggu untuk kontingen Indonesia.

Kemampuan bela dirinya itu, kemudian membawa Maya menjadi bagian dari Uwais Team, sebuah manajemen milik aktor laga Iko Uwais yang fokus membuat koreografi pertarungan di film action.

Azalea Ayuningtyas

Azalea Ayuningtyas (Foto: Google)

Ayu, demikian sapaan akrab lulusan program master di bidang kesehatan masyarakat dari Harvard University, Amerika, ini, meninggalkan pekerjaannya di Boston dan bergabung bersama 6 orang temannya untuk membangun kewirausahaan sosial di Flores sejak tahun 2014 dengan nama Du’Anyam.

Semua dilakukannya dengan latar belakang kepeduliannya akan masalah malnutrisi serius yang diidap oleh para ibu dan anak-anak di Flores, Nusa Tenggara Timur.

Lewat Du’Anyam, Ayu dan teman-temannya membantu  ibu-ibu dan wanita di 15 desa di Flores untuk lebih banyak menghasilkan produk kerajinan anyaman dari daun lontar dengan tetap mempertahankan ciri khas desain tradisional. Du’Anyam menghasilkan tas, sepatu, dan beragam suvenir serta produk kerajinan berbahan daun lontar lain.

Usaha keras ini membuahkan hasil, startupnya memenangkan berbagai kompetisi kewirausahaan sosial, seperti MIT Global Ideas Challenge 2014, UnLtd Indonesia Incubation profram 2014-2016, Global Social Venture Competition 2015, serta mendapatkan dana hibah dari Tanoto Foundation.

Nicole Zefanya

Nicole Zefanya (Foto: Google)

Dari dunia tarik suara, sepertinya Indonesia tidak pernah kehabisan talenta.  Seperti halnya cewek satu ini yang lebih dikenal dengan nama panggung NIKI. Meski baru berusia 21 tahun, namun namanya sudah populer di negeri Paman Sam, Amerika. NIKI yang tumbuh dengan musik R&B, kini menjelma menjadi penyanyi rapper masa depan Indonesia.

NIKI kini bahkan sudah bergabung dengan sebuah label rekaman asal Amerika bernama 88rising, label yang sama dengan Rich Bryan, rapper Indonesia yang sudah lebih dulu dikenal di negara Donald Trump.

Walaupun kini sedang meniti karir di Amerika, namun NIKI tidak lupa dengan tanah kelahirannya. Layaknya warga Indonesia yang lain, NIKI memiliki jiwa nasional ketika tampil di depan penggemarnya. Seperti saat ia ditunjuk menjadi salah satu pengisi festival musik Head In The Clouds di LA State Historic Park, Amerika Serikat Agustus 2019 lalu. Kala itu, NIKI membuka penampilannya dengan menyanyikan lagu kebangsaan ciptaan W.R Soepratman, Indonesia Raya.

Salah satu prestasi yang berhasil diraihnya, yakni ketika salah satu lagunya yang berjudul “Vintage” dari album Zephyr, sukses masuk daftar Best of 2018 di Apple Music.

Nah, itulah wanita muda Indonesia yang yang berprestasi. Dari sosok-sosok di atas, siapakah yang paling Anda jagokan? Atau Anda punya pilihan lain? (Ahmad/Red).

Berita Terkait