PANDEGLANG, BINGAR.ID – Sebanyak 50 personel dari Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) Pandeglang, akan disiagakan untuk membantu mengamankan aktivitas berlibur wisatawan selama libur Natal dan Tahun Baru 2025.
Puluhan personel Balawista itu akan disiagakan di 17 destinasi wisata, khususnya wisata alam yang terbentang dari Carita sampai Sumur. Keberadaan puluhan personel Balawista itu guna memberikan layanan keselamatan bagi wisatawan.
Baca Juga : Pastikan Keselamatan Wisatawan, Balawista Siagakan 100 Personel
“Pantai Karangsari, Pasir Putih, Lippo selatan dan utara, dan Pantai Kodok di Kawasan Pantai Carita. Sementara di daerah Sumur ada 2 titik penjagaan, yakni Daplangu 1 dan Daplangu 2. Kemudian Balawista juga menempatkan personelnya di kawasan Tanjung Lesung,” kata Ketua Balawista Pandeglang, Agus Taufiq Hidayat, Selasa (24/12/2024).
Dia menjelaskan, layanan yang disediakan Balawista berupa penyiapan petugas keselamatan, peralatan pertolongan dan layanan mobilitas pertolongan. Agus menambahkan, memberi layanan dan penjagaan kepada wisatawan pada momen libur Nataru sangat penting. Apalagi kunjungan wisatawan diprediksi akan membludak.
Baca Juga : Balawista: Objek Wisata Pandeglang Belum Safety Untuk Wisatawan
“Sasarannya untuk kenyamanan dan keamanan para wisatawan yang datang ke destinasi yang ada di wilayah kabupaten Pandeglang jadi Balawista itu akan stand by mengamankan khususnya untuk para wisatawan yang berenang di destinasi tersebut,” ujarnya.
Dia mengaku telah bekerja sama dengan TNI-Polri, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Pandeglang, Dinas Kesehatan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBDPK), Basarnas, serta relawan lainnya.
Baca Juga : Usai Tebar Jaring, Nelayan Carita Hilang di Tengah Laut
“Puluhan personel Balawista itu akan bertugas sejak 25 Desember 2024 sampai dengan 1 Januari 2025,” tuturnya.
Meski begitu, ia mengimbau kepada pengelola pantai di Pandeglang berkolaborasi dengan Balawista agar dapat menyediakan petugas dalam menjaga keselamatan wisatawan. Sementara bagi wisatawan, diingatkan untuk mematuhi rambu-rambu yang telah dipasang serta memperhatikan arahan personel di lapangan.
“Kalau lihat personel ya mungkin karena para pengelolanya kurang paham juga terkait adanya Balawista ya mungkin mereka itu agak sedikit kurang memaksimalkan gitu dengan tenaga Balawista, tapi nanti pas ada kejadian baru mereka sadar, oh penting juga untuk pengamanan itu,” katanya. (Ahmad)