BUMMAS Juhut Produksi Stik Bedug Bernilai Ekonomis Tinggi

Juhut

Saat Proses Pembuatan Stick Bedug di Kampung Juhut, Kelurahan Juhut, Kecamatan Kecamatan Karangtanjung, Kabupaten Pandeglang. (Sandi)

PANDEGLANG, BINGAR.ID – Sejumlah warga di Kampung Juhut, Kelurahan Juhut, Kecamatan Karangtanjung, Kabupaten Pandeglang, berhasil memproduksi stik bedug yang memiliki nilai ekonomis tinggi melalui Badan Usaha Milik Masyarakat (BUMMAS).

Pembuatan stik bedug di Kampung Juhut ini, memiliki sejarah yang panjang, serta berkaitan erat dengan kesenian bedug yang telah berkembang sejak lama di wilayah Pandeglang. Hingga kini, tradisi ini masih terus dilestarikan dan menjadi sumber penghasilan bagi masyarakat setempat.

Baca Juga : BUMDes Bandung Perkenalkan “Kopi Puhu” Asli Pandeglang

Ketua Badan Usaha Milik Masyarakat (BUMMAS) Kelurahan Juhut, Tatang Mukhtasar mengatakan, bahwa pihaknya fokus membina generasi muda di bidang seni budaya melalui pelatihan pembuatan stik bedug.

“Dengan mendatangkan mentor, sejumlah warga telah mengikuti pelatihan pembuatan stik bedug selama 2 hari, agar warga bisa membuatnya. Tentunya ini bisa menjadi nilai tambah, atau penghasilan, untuk meningkatkan perekonomian warga kami,” kata Tatang, Selasa 16 Juli 2024.

Baca Juga : Kades Sukasari Wajib Ganti Rugi Mobil BUMDes yang Hilang, Diberi Waktu 60 Hari

Tatang pun mengungkapkan, jika pembinaan yang dilakukan BUMMAS bertujuan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.

“Selama ini kita kekurangan stok stik bedug. Ada 100 sekolah yang dapat bantuan bedug dari kementerian, dan stik bedug ini kebutuhan variabel karena banyak yang patah,”ungkapnya.

“Jadi nantinya setiap bulan ada permintaan pembelian. Untuk itu, kita melakukan pembinaan agar bisa meningkatkan perekonomian masyarakat,”sambungnya.

Sementara, Sekretaris BUMMAS Kelurahan Juhut, Endang, menjelaskan bahwa stik bedug yang diproduksi warga menggunakan kayu mahoni.

Baca Juga : BUMDes Harus Diperkuat Untuk Bangkitkan Ekonomi Desa

“Kayu mahoni itu kuat untuk dipukul dalam kesenian bedug, dan kita menggunakan ukuran panjangnya itu sekitar 40 Centimeter,”jelasnya.

Endang menyebut, bahwa pihaknya telah menerima pesanan sebanyak 100 stik bedug. Satu paket stik bedug berisi 24 stik, terdiri dari 12 pasang.

“Target produksi kita terus berlanjut, dan pemasarannya ke sanggar-sanggar dan sekolah-sekolah. Karena sekolah maupun komunitas atau sanggar bedug, pasti memerlukan stik,” sebutnya.

Dirinya menerangkan, berdasarkan data yang diperoleh bahwa di Provinsi Banten terdapat 150 sekolah yang sudah memiliki bedug. Untuk itu, kata Endang, produksi stik bedug dari BUMMAS Kelurahan Juhut diharapkan bisa disalurkan ke sekolah-sekolah tersebut.

“Kita mengalami sedikit kesulitan dalam pembuatan stik bedug, karena mesin yang digunakan memiliki PK kecil. Dan kedepannya, kita berencana membuat stik drum dengan menggunakan kayu dari pohon dukuh,” terangnya.

Lebih lanjut, Endang juga mengatakan, bahwa BUMMAS Kelurahan Juhut berencana untuk memproduksi cangkir dari kopi, memanfaatkan potensi agrowisata kopi di wilayah tersebut.

“Di Gunung Karang, banyak pohon kopi yang ratusan tahun usianya serta sudah tidak produktif lagi untuk menghasilkan buah kopi. Ini bisa menjadi histori menarik, jika dijadikan cangkir dengan nilai historis yang tinggi,” ujarnya. (Sandi)

Berita Terkait