TANGERANG, BINGAR.ID – Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Tangerang menetapkan tiga lokasi sebagai Desa Mandiri Pangan. Tiga lokasi itu meliputi Desa Sodong, Kecamatan Tigaraksa; Desa Cangkudu, Kecamatan Balaraja; dan Desa Babat, Kecamatan Legok.
“Kegiatan Desa Mandiri Pangan di desa-desa terpilih tersebut mempunyai rumah tangga miskin dan berisiko rawan pangan dan gizi. Pemilihannya berdasarkan peta kerawanan pangan atau FSVA (Food Security And Vulnerability Atlas) Kabupaten Tangerang Tahun 2023. Diketahui terdapat 31 desa berkategori rentan rawan pangan dan 72 desa agak rentan rawan pangan,” ucap Kepala DPKP Kabupaten Tangerang Ir Asep Jatnika Sutrisno, Rabu (1/5/2024).
Baca Juga : DPKP Pandeglang Harap Pemerintah Bangun Sentra Penggilingan Padi Modern
Dia menjelaskan, kategori masyarakat Desa Mandiri Pangan adalah mempunyai kemampuan mewujudkan ketahanan pangan, keterjangkauan pangan dan konsumsi pangan memanfaatkan sumber daya lokal secara berkelanjutan.
“Kegiatan desa mandiri pangan bersifat lintas sektor yang dalam pelaksanaannya memerlukan keterlibatan dan sinergitas antarinstansi, instansi, dan stakeholder terkait,” ujar Jatnika.
Baca Juga : DPKP Kabupaten Tangerang Usul Terapkan Sistem Pertanian Terpadu
Kepala Bidang Ketahanan Pangan DPKP Kabupaten Tangerang, Abdul Munir menambahkan, ada beberapa indikator keberhasilan mewujudkan Desa Mandiri Pangan. Ketersediaan pangan di desa; keterjangkauan pangan di desa, ; dan pemanfaatan pangan di desa.
“Tujuan Desa Mandiri Pangan untuk meningkatkan ketahanan pangan masyarakat melalui pendayagunaan sumberdaya kelembagaan dan budidaya lokal di pedesaan, meningkatkan ketersediaan pangan baik dari hasil produksi masyarakat desa maupun dari lumbung pangan desa,” kata munir.
Baca Juga : Camat dan Warga Cimanuk Kesal Pada Pelaksana Proyek Jalan Beton
Sementara Kepala Desa Sodong, Kecamatan Tigaraksa Kabupaten Tangerang, Dony Bambang P menyebut, Desa Sodong menganggarkan 20 persen Dana Desa untuk kegiatan ketahanan pangan. Salah satu program yang sedang dilakukan yaitu program menanam bibit rambutan parakan sebanyak 2000 pohon, dan sampai saat ini baru 700 pohon rambutan parakan yang telah ditanam.
“Rambutan parakan salah satu tanaman khas Tangerang yang sudah mendapatkan sertifikasi indikasi geografis dari Kemenkum HAM,” ucapnya. (Ahmad)