SERANG, BINGAR.ID – Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Cilegon menggagas diskusi kebencanaan bertajuk Ngobrol Pintar, Masyarakat Aman dan Tangguh Bencana (Ngopi Mantab) di Kantor BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Kelas I Serang, pada Kamis (23/2/2023) sore.
Diskusi ini diikuti oleh berbagai organisasi yang peduli dengan kebencanaan, baik dari unsur pemerintah maupun relawan.
Baca juga: Kenali Tandanya, Perkuat Mitigasinya
Ketua PMI Cilegon, Abdul Hakim Lubis menjelaskan, diskusi ini memasuki tahun kedua. 2022 lalu menjadi tahun pertama Ngopi Mantab dengan menggelar 10 sesi diskusi. Tahun ini acara serupa juga diharapkan dapat terlaksana seperti tahun lalu.
“Secara prinsip tujuan dasarnya adalah mensolidkan berbagai stakeholder dibidang kebencanaan untuk menjadi satu kesatuan saat bencana terjadi. Kalau ini sudah solid dan mengetahui struktur dan tugas masing-masing, ini yang dibutuhkan dalam menangani kebencanaan,” kata Lubis.
Baca juga: KPP Banten dan PMI Cilegon Gelar “Ngopi Mantab” di Cipala
Hanya bedanya, kali ini Ngopi Mantan akan lebih menyasar kepada masyarakat secara langsung dan dunia pendidikan. Soalnya, hasil diskusi ini diharapkan bermuara pada meningkatnya kapasitas masyarakat dalam membangun keamanan dan ketangguhan secara mandiri.
“Pada akhirnya nanti memberikan edukasi kepada masyarakat termasuk pelajar bagaimana menghadapi bencana yang tidak diharapkan supaya lebih mandiri,” ujarnya.
Menurut Lubis, peran masyarakat dan sektor pendidikan penting dalam membangun struktur yang tangguh menghadapi bencana. Maka dari itu, dia berharap semangat mendiskusikan kebencanaan melalui forum-forum formal atau non-formal, bisa menular ke daerah lain.
“Ini harus terus dilakukan, karena mengedukasi masyarakat tidak bisa sekali tapi harus terus menerus. Kita yang bergerak dibidang kebencanaan jangan sampai bosan, sampai masyarakat memahami bagaimana menghadapi kebencanaan,” katanya.
Baca juga: BCD Beri Bantuan Korban Banjir Banten Melalui PMI Kota Cilegon
Diskusi ini pun disambut baik kalangan relawan kebencanaan. Salah satunya dari Direktur Sahabat Nurani, Ais Komarudin. Dia menilai, Ngopi Mantab menjadi salah satu ruang diskusi yang aplikatif dalam meningkatkan pengetahuan dan pemahaman soal kebencanaan. Sebab untuk mencapai sasaran itu, bisa dimulai dari bincang-bincang sederhana seperti Ngopi Mantab.
“Tidak ada mitigasi yang hebat kecuali dimulai dari bincang-bincang, guna menyamakan persepsi. Sebab yang paling dahsyat memitigasi bencana adalah masyarakat itu sendiri,” ujar dia.
Baca juga: Demi Meningkatkan Kapasitas Diri, KSR PMI Cilegon Ikuti Pelatihan Mandiri
Oleh karena itu, dia berharap Ngopi Mantab ini menjadi pionir dalam memberi keyakinan bahwa elemen penting dalam mengantisipasi bencana adalah dari kalangan masyarakat.
“Masyarakat harus diberi capacity. Untuk meng-capacity mereka hadirkan keyakinan bahwa mereka bisa. Dan saya yakin masyarakat pasti bisa,” tegasnya. (Ahmad)