BANDUNG, BINGAR.ID – Bank bjb memberikan dukungan penuh terhadap program satu rekening satu pelajar (KEJAR) secara masih dan efektif di Provinsi Jawa Barat demi meningkatkan inklusi keuangan.
Komitmen bank bjb dibuktikan melalui kolaborasi bersama Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, Instansi/Lembaga terkait dalam kegiatan Akselerasi dan Implementasi Program KEJAR di Jawa Barat yang berlangsung pada Kamis, 15 September 2022 di Gedung Sate, Kota Bandung.
Baca Juga : Kolaborasi Majukan Komunitas Petani Kopi, Bank bjb Gelar Literasi Keuangan
Acara ini dihadiri Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Rhuzanul Ulum, Asisten Deputi Keuangan Inklusif dan Keuangan Syariah Kementerian Koordinator Ekonomi RI Erdiriyo, Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan 2 dan Manajemen Strategis Regional II Jawa Barat Otoritas Jasa Keuangan Aulia Fadly, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekertaris Daerah Provinsi Jawa Barat M. Taufiq Budi Santoso, Pemimpin Divisi Dana & Jasa Konsumer bank bjb Edy Kurniawan Saputra, dan para tamu undangan lainnya.
Dalam rangka meningkatkan budaya menabung sejak dini serta kemudahan memiliki akses terhadap produk/layanan jasa keuangan formal oleh setiap pelajar di Indonesia, telah diterbitkan Surat Edaran (SE) dari Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi dan Kementerian Agama tentang Akselerasi Program Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR).
Baca Juga : Buka Rekening bank bjb Bisa Dapat Tiket Nonton Solo Batik Music Festival
Hal ini sejalan dengan Perpres Nomor 114 Tahun 2020 tentang Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI) bahwa pelajar/santri, mahasiswa dan pemuda merupakan salah satu sasaran kunci untuk mencapai target inklusi keuangan sebesar 90% di tahun 2024 dan arahan Presiden RI Joko Widodo pada Rapat Terbatas SNKI pada 28 Januari 2020 yang menyatakan agar Kementerian/Lembaga terkait dapat memastikan seluruh pelajar dan mahasiswa memiliki rekening tabungan.
“bank bjb mendukung penuh pemerintah dalam upaya mendorong inklusi keuangan melalui program KEJAR dan demi meningkatkan budaya menabung sejak dini,” ujar Pemimpin Divisi Corporate Secretary bank bjb, Widi Hartoto.
bank bjb secara konsisten membentuk karakter pelajar untuk gemar menabung sejak dini melalui produk tabungan bjb SimPel untuk pelajar sejak tingkat PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) sampai dengan siswa SMA atau sederajat dengan persyaratan mudah dan sederhana disertai fitur menarik.
Baca Juga : Bank bjb Bekali Ilmu Kewirausahaan Bagi Calon Pensiunan PNS di Jakarta
Selain itu juga ada bjb Tandamata My First yang memiliki banyak keunggulan dibanding produk sejenis lainnya. Selain saldo awal yang ringan hanya Rp50 ribu, produk tabungan ini bebas biaya administrasi bulanan, bebas biaya kartu ATM, dan bebas melakukan tarik tunai di seluruh ATM bank bjb. Desain buku tabungan dan kartu ATM juga dibuat sangat menarik dan dapat dicetak dengan nama anak atau karakter tertentu.
“bank bjb mendorong pelajar memiliki kebiasaan menabung sejak dini sehingga saat dewasa kelak dapat melakukan perencanaan keuangan dengan baik,” kata Widi.
Pemimpin Divisi Dana & Jasa Konsumer bank bjb Edy Kurniawan Saputra dalam paparannya dalam acara tersebut menjelaskan pentingnya perencanaan keuangan yang baik dan benar sejak dini.
“Para pelajar bisa mendapatkan uang dari menyisihkan uang saku, menyisihkan hadiah ulang tahun atau lebaran, serta bekerja membantu orang tua atau berdagang,” kata Edy.
Baca Juga : Bank bjb Dukung Bandung BJB Tandamata di ASEAN Grand Prix
Uang yang didapatkan lantas digunakan untuk memenuhi kebutuhan seperti membeli buku, tas, atau sepatu tanpa harus membebani orang tua. Sedangkan uang yang disisihkan lantas dikumpulkan dan disimpan dengan cara menabung di bank agar lebih aman.
Menurutnya, menyimpan uang dengan cara menitipkan kepada orang tua atau di rumah mempunyai beberapa kekurangan, seperti masalah keamanan. Sehingga lebih baik menyimpan uang di bank karena akan mendapatkan bunga atau bagi hasil.
“Selain mengembangkan uang dengan cara menyimpannya di bank atau menjadikannya sebagai modal usaha, sikap dalam penggunaan uang itu sendiri sangat penting. Penggunaan uang secara bijaksana merupakan sifat pribadi yang harus ditanamkan atau diajarkan sejak dini,” kata Edy. (Sajid)