PANDEGLANG, BINGAR.ID – Hujan deras yang mengguyur kawasan Kecamatan Jiput, Kabupaten Pandeglang, menyebabkan Sungai Cimajeung meluap dan mengakibatkan satu jembatan terputus.
Jembatan yang terputus itu merupakan sarana penghubung antara Desa Janaka dengan Jaya Mekar, Kecamatan Jiput.
“Kejadiannya pukul 3:14 WIB dini hari yang menghanyutkan jembatan penghubung antara kampung Kadu Kami dengan Kampung Gading. Itu juga jalan alternatif Desa Jaya Mekar,” ujar Kepala Desa Janaka, Ade Anhari, Selasa (21/12/2021).
Baca juga: Dampak Banjir Bandang Awal Tahun Lalu, Ratusan Hektar Sawah di Lebak Masih Dipenuhi Lumpur
“Banjir bandang dari Gunung Aseupan. Kemarin hujan dari hulu deras. Sebelumnya belum pernah mengalami hal itu,” sambungnya.
Akibat terputusnya jembatan sepanjang 30 meter itu, kini aktivitas masyarakat terganggu. Sebab untuk menuju ke desa tetangga, mereka harus memutar mencari jalan alternatif yang jauhnya sekitar 4-5 kilometer.
“Sekarang masyarakat putar arah lebih jauh karena jembatannya terputus. Jaraknya sekitar 4-5 kilometer. Kami sudah melaporkan kejadian itu ke Pemda,” tutupnya.
Sekretaris Kecamatan Jiput, Muchtar menuturkan, jembatan itu kerap digunakan masyarakat untuk berdagang, mengangkut hasil tani, dan aktivitas anak sekolah.
“Sebelumnya bisa dilalui pejalan kaki dan kendaraan roda dua. Ini biasanya digunakan untuk anak sekolah, perdagangan, petani mengangkut hasil pertanian. Jembatan itu dibangun sekitar 20 tahun lalu,” katanya.
Baca juga: Empat Daerah di Banten Rawan Banjir Bandang dan Longsor
Selain merusak jembatan, banjir bandang juga menyebabkan 5 hektare lahan sawah warga siap panen terendam serta merusak satu pondok pesantren yang berada di sepadan sungai.
“Sekarang kami sedang berupaya membuat laporan dan masyarakat membuat jembatan sementara. Namun masyarakat berharap segera ada bantuan untuk membangun kembali mengingat keberadaannya vital untuk menunjang aktivitas,” tandasnya. (Ahmad/Red)