PANDEGLANG, BINGAR.ID – Jelang Maulid Nabi Muhammad S.A.W 2021, sejumlah bahan kebutuhan dapur seperti cabai merah kriting dan bawang merah di Pasar Badak Kabupaten Pandeglang, mengalami kenaikan. Bahkan kenaikan tersebut bisa mencapai 40-50 persen dari harga sebelumnya.
Pantauan dilokasi, harga cabai merah kriting mengalami kenaikan dari harga Rp12.000 kini Rp40.000 per kilogram, sedangkan harga bawang merah dari harga Rp15.000 kini mencapai Rp30.000 per kilogram.
Adapun untuk harga komoditas lainnya, seperti bawang putih saat ini dihargai Rp30.000 dari harga Rp22.000, tomat Rp10.000 dari Rp8.000 per kilogram, dan cabai rawit Rp25.000 dari Rp20.000.
Baca juga: Harga Bawang dan Cabai Merah di Pasar Pandeglang Meroket
Salah seorang pedagang di Pasar Badak Pandeglang, Aas menuturkan, kenaikan harga tersebut sudah berlangsung selama satu pekan. Kata dia, kemungkinan besar kenaikan harga dipengaruhi karena pasokan cabe merah kriting dan bawang merah yang langka.
“Kenaikan sudah satu Minggu, biasanya karena di Pandeglang kurangnya petani bawang dan cabai jadi pasokan kurang, dan pasokan yang dari kota lain yang masuk,” kata Aas, kepada Bingar saat ditemui di Pasar Badak, Selasa (12/10/2021).
Ia menuturkan, akibat kenaikan harga tersebut banyak pembeli yang mengeluh namun mereka tidak bisa apa-apa karena kenaikan harga bukan hanya terjadi di Pasar Badak Pandeglang melainkan hampir di sejumlah pasar di Kabupaten Pandeglang.
“Kalau yang ngeluh banyak, tapi ya mau gimana lagi, kita juga jualnya pas-pasan,” jelasnya.
Baca juga: Akhir Tahun, Harga Cabai Merah di Kabupaten Serang Sentuh Rp80 Ribu
Ia pun terpaksa harus mengurangi bahan kebutuhan dapur yang mengalami kenaikan namun tidak sampai mengurangi jumlah kiloannya, agar pembeli tidak kabur.
“Saya tetap melayani berapa pun pembeli mau membeli karena kasihan, ya paling disiasati aja ke bahan yang murah,” terangnya.
Hal serupa juga dikatakan pedagang lainnya, Rohim. Dia mengatakan mengalami penurunan omzet yang cukup tinggi. Selain itu bawang merah dan cabai merah kriting yang ia jual pun harus busuk dan tak terjual, akibat harga yang tinggi dan pembeli pun tidak ada.
“Biasanya sehari habis 10 kilogram, kalau sekarang susah 10 kilogram paling habis 3 hari. Barang jadi busuk, pembeli susah juga, paling ada yang beli seperempat,” ujarnya.
Baca juga: Makan Cabai Rawit Disebut Bisa Buat Panjang Umur
Sementara itu, Erin salah seorang pembeli mengaku merasa keberatan dengan kenaikan harga bumbu dapur. Namun dirinya tidak bisa berbuat apa-apa karena hal itu sudah sering terjadi. Dirinya hanya berharap harga-harga bumbu dapur bisa segera normal kembali.
“Bumbu buat dagangan saya paling dikurangi kalau harga bahan dapur naik seperti ini. Ya mau gimana lagi, ini kan sudah sering terjadi,” tandasnya. (Syamsul/Red)