JAKARTA, BINGAR.ID – Merebaknya wabah virus corona atau Covid-19, telah menimbulkan dampak yang luas bagi perekonomian domestik. Hal itu dikhawatirkan dapat melesukan iklim investasi nasional.
Untuk menekan perlambatan investasi di tanah air, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengambil langkah cepat dengan meluncurkan Pusat Komando Operasi dan Pengawalan Investasi (Pusat Kopi).
“Dalam kondisi seperti sekarang ini, tidak ada yang lain selain terus mengawal investasi. Karena dengan investasi perekonomian bisa terus berjalan,’ ujar Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dalam keterngan pers di Jakarta, Senin (23/3/2020).
Pusat Kopi menjadi pusat komando dalam pengambilan keputusan guna mendukung langkah pemerintah dalam merespons kejadian penting, misalnya wabah virus corona.
“Kami memantau permohonan perizinan pasca pengumuman positif corona di Indonesia pada tanggal 2 Maret 2020. Ternyata jumlah permohonan proses perizinan yang masuk melalui Online Single Submission (OSS) tetap mengalami peningkatan hingga 17,6%,” sebut Bahlil.
Menurutnya, munculnya kasus Covid-19 di Indonesia tidak berdampak signifikan terhadap permohonan perizinan yang masuk melalui OSS. Kenaikannya, dari 204.199 permohonan perizinan sebelum pengumuman Covid-19, menjadi 240.178 setelah pengumuman kasus Covid-19.
“Permohonan perizinan dari sektor kesehatan meningkat tajam, menempati peringkat kedua setelah permohonan perizinan sektor perdagangan,” jelas Kepala BKPM.
Ia menegaskan selama masa penanggulangan virus corona, proses perijinan untuk sektor kesehatan akan berlangsung cepat, bahkan dapat selesai dalam satu hari.
Sementara itu, Pusat Kopi yang dibangun dengan biaya Rp24,5 miliar ini, dapat menampilkan data potensi investasi per wilayah serta data realisasi investasi di Indonesia secara berkala, baik secara nasional maupun per provinsi/kabupaten/kota. (Ahmad/Red).