Bagi MBR Anak dan Istri Menjerit Minta Makan Lebih Menakutkan Dari Covid-19

Ahmad Warga Kabupaten Lebak Tetap Membuka Bengkelnya Ditengah Masifnya Virus Corona (Foto. Samsul/Bingar)

SERANG, BINGAR.ID – Bagi sebagian besar masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), momok yang paling menakutkan adalah ketika anak dan istri mmenjerit meminta makan, ketimbang Virus Corona (Covid-19) yang semakin buming pandeminya.

Tidak adanya jaminan ekonomi yang diberikan pemerintah selama mereka mengisolasi diri didalam rumah, membuat MBR sering sekali abai terhadap himbauan yang di berikan oleh pemerintah. Mereka lebih memilih untuk melakukan aktivitas seperti biasa, demi memenuhi kebutuhan isi perut keluarga.

Baca Juga : Jenazah Pasien PDP Asal Pandeglang Dibungkus Menggunakan Plastik

Hal tersebut banyak dialami oleh sebagian besar MBR yang ada di beberapa wilayah yang ada di Provinsi Banten, Salah satunya Ahmad (35). Warga Kampung Barengkok, Desa Bejod, Kecamatan Wanasalam itu tetap membuka usaha bengkel motornya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Padahal, aktivitasnya langsung berinteraksi dengan orang lain yang datang ke bengkelnya untuk membetulkan motor. Bukan tidak khawatir, Ahmad mengaku merasa khawatir, tetapi ke khawatiran itu terus dia lawan demi mencari uang untuk menghidupi anak dan istrinya.

“Kalau bengkel saya tidak buka bagaimana anak dan istri saya jajan dan makan. Karena, kita bisa dapat uang kalau kita bekerja,” kata Ahmad. Sabtu (21/03/2020).

Oma Warga Kabupaten Lebak Tetap Berjualan Bakso Ditengah Masifnya Serangan Covid-19 (Foto. Samsul/Bingar)

Hal senada juga di katakan oleh, Oma (42) warga Kabupaten Lebak yang berprofesi sebagai tukang bakso keliling. Sejak Pemprov Banten menetapkan Kejadian Luar Biasa (KLB) Corona, dirinya tidak pernah berhenti untuk berjualan bakso.

Baca Juga : VIDIO : Pasien PDP Corona Asal Pandeglang Meninggal Dunia

Padahal, sebagai pedagang bakso keliling dia juga sering berinteraksi langsung dengan masyarakat.

“Khawatir mah ada, ya mau gimana lagi. Kalau tidak jualan untuk kebutuhan sehari-hari dari mana,” ujarnya.

Sementara Warga asal Kabupaten Pandeglang, Hudan Zulkarnain mengatakan, masyarakat berpenghasilan rendah seperti didaerahnya merupakan orang yang paling rentan terpapar virus corona, hal itu karena mereka abai terhadap himbauan dari pemerintah.

“Oleh karena itu, Pemerintah harus mengupayakan pengecekan virus disetiap sudut secara masif,” jelasnya. (Samsul/Deden/Red)

Berita Terkait