PANDEGLANG, BINGAR.ID – Ojek Online (Ojol) menjadi salah satu profesi yang paling terdampak selama penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 dan 4 di Kabupaten Pandeglang.
Soalnya, selama kebijakan itu jumlah penumpang menurun drastis sehingga memengaruhi pendapatan sekitar 346 driver Ojol yang tercatat beroperasi di Pandeglang.
Kordinator Gojek Pandeglang-Lebak, Erwan mengaku, saat PPKM penumpang Go-Ride di Pandeglang hanya mencapai 40 persen saja.
“Dampaknya memang yang terasa itu dari penumpang. Karena mungkin ada aturan dari intansinya atau memang mengurangi dari aktivitas sendiri,” keluh Erwan, Senin (16/8/2021).
Baca juga: Seratusan Driver Ojol di Pandeglang Ikuti Vaksinasi
Namun begitu, untuk orderan Go-Food diakuinya mengalami peningkatan. Hal itu terjadi lantaran konsumen bisa lebih mudah mendapatkan makanan tanpa harus keluar rumah untuk meminimalisir terkonfirmasi Covid-19.
“Kalau dari Go-Food cenderung mengalami peningkatan. Karena masyarakat bisa lebih banyak di rumah,” tururnya.
Hanya saja, dalam mengantarkan pesanan Go-Food para driver tidak bisa bertatap muka dengan konsumen. Kebanyakan konsumen meminta kepada driver untuk menaruh makanan di depan rumahnya.
“Paling yang order ini bilangnya ada di situ. Mungkin lagi isolasi mandiri atau apa, dan makanannya paling digantung di pagar atau ditaruh di depan rumah,” tuturnya.
Baca juga: Kisah Driver Gojek Ditengah Pandemi Corona
Ditambahkan Erwan, saat ini driver Ojol di Pandeglang lebih mengandalkan penghasilan dari orderan saja. Karena, sebelumnya banyak karyawan yang memiliki profesi lain selain driver Ojol, namun kini terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
“Kebanyakan dari driver ini kan tadinya dobel job ini akhirnya karena diperusahaan dikeluarkan atau resign. Sekarang fokus untuk menjadi driver, tapi mudah-mudahan penghasilannya ada karena pekerjaan layanan online ini lah yang jadi harapan saat ini,” katanya. (Syamsul/Red)