PANDEGLANG, BINGAR.ID – Penanganan pasien Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Pandeglang menemui kendala. Akibatnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat mengaku kewalahan dalam menangani ODGJ, khususnya mereka yang berkeliaran di jalan.
Persoalan yang dikeluhkan Dinkes berkaitan dengan rumah singgah. Soalnya, hingga kini Pemerintah Daerah (Pemda) belum memiliki rumah singgah yang khusus menampung ODGJ.
“Kalau ke yayasan yang lain kan, bayar untuk satu hari Rp100 ribu, kita belum punya rumah singgah ODGJ. Mungkin, kedepan akan jadi pemikiran kita,” kata Kepala Seksi (Kasi) Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa Dinkes Pandeglang, Samsudin, Rabu (23/6/2021).
Baca juga: Punya Riwayat ODGJ, Pria di Jiput Ditemukan Tewas Gantung Diri
Padahal menurut dia, fasilitas itu penting untuk proses kesembuhan ODGJ dan tenaga kesehatan juga bisa lebih fokus dalam memberi layanan kesehatan. Selain itu, dengan adanya rumah singgah, ODGJ bisa diberdayakan ketika sembuh.
“Adanya rumah singgah, tentunya kita akan melibatkan tenaga di Puskesmas dan juga masyarakat. Dan mungkin, ODGJ-nya sendiri yang sudah mulai sembuh bisa menjadi pengelola (rumah singgah, red),” ucapnya.
Sementara jika tidak mempunyai rumah singgah, pihaknya mengaku kebingungan apabila menemukan ODGJ yang berkeliaran tanpa diketahui asal usul keluarganya. Akibatnya sejauh ini, ODGJ yang ditemukan kerap ditampung di rumah pribadinya.
“Waktu itu kan ada empat ODGJ yang berkeliaran, karena di dinsos sudah penuh, jadinya saya bawa ke rumah. Setiap hari saya kasih makan,” ungkapnya.
Baca juga: Dihadang ODGJ, Mobil Tangki Pertamina Oleng dan Hantam Sebuah Warung
Samsudin melanjutkan, Dinkes bukan tanpa upaya untuk mewujudkan hal tersebut. Ia mengaku sudah mengusulkan pembangunan rumah singgah melalui Dinas Sosial.
“Itu sudah di usulkan ke Dinsos, mudah-mudahan nanti Dinsos, bisa segera,” tandasnya.
Meski kewalahan menangani ODGJ lantaran tak memiliki rumah singgah, namun Dinkes sempat diganjar penghargaan dari Kemenkes akhir Maret lalu, karena dinilai sudah mencapai Standar Pelayanan Minimal Kesehatan Jiwa (SPMKESWA) lebih dari 100 persen.
Baca juga: 800 ODGJ di Kota Tangerang Jadi Target Vaksinasi
Dia menyebut, sejak tahun 2018-2021 tercatat ada 2.405 ODGJ berat yang kinj sudah menjadi ODGJ ringan bahkan dinyatakan sembuh terkontrol, dan sudah mendapatkan pelayanan di Puskesmas masing-masing.
“Untuk ODGJ Pasung dari 111 orang tinggal 2 orang,” tutupnya. (Syamsul/Red)