Gelombang Tinggi, Nelayan Binuangeun Pilih “Di Rumah Saja”

Nelayan Binuangeun

Nelayan tradisional di Binuangeun, Kabupaten Lebak tidak bisa melaut akibat gelombang tinggi. (Bingar/Syamsul)

LEBAK, BINGAR.ID – Nelayan di Binuangeun, Kabupaten Lebak, tidak bisa melaut dalam beberapa hari terakhir akibat gelombang tinggi yang melanda perairan laut wilayah Banten Selatan sejak Rabu (26/5/2021) lalu.

Seorang nelayan tradisional di Karang Malang, Kecamatan Wanasalam, Jakaria menuturkan, adanya gelombang tinggi mengakibatkan para nelayan tak bisa memaksakan diri untuk melaut.

Baca juga: Cuaca Buruk, Tangkapan Ikan Nelayan Menurun Drastis

“Ombak besar itu mulai Rabu pagi kemarin hingga sekarang ini, dan kami nelayan kecil tidak bisa melaut ke tengah, karena perahu kami kecil dan kami ngejaring rampus hanya bisa memaksakan menangkap ikan dipinggir saja, sebab kami tidak mau menanggung risiko fatal atau nyawa taruhannya,” keluh Jakaria, Jumat (28/5/2021).

Dia mengaku, hampir seluruh nelayan di Binuangeun tidak bisa memaksakan diri untuk melaut ke tengah. Sebab, perahu yang mereka gunakan tidak bakal mampu menerjang ombak yang besar.

“Teman kami juga ada yang tidak melaut karena takut diterjang ombak besar, dia milih diam di rumah saja,” ucapnya.

Baca juga: Ombak Tinggi Landa Pandeglang Sepekan ke Depan, Nelayan Diminta Waspada

Sementara Toton Sopyan tengkulak ikan, mengakui cuaca buruk di perairan selatan Banten, memengaruhi tangkap ikan nelayan tradisional. Pasalnya, sudah hampir 3 hari hasil ikan yang ia terima tidak seperti biasanya.

“Iya benar, gelombang tinggi dari kemarin hingga sekarang belum normal kembali, dan itu membuat tangkapan ikan para nelayan tradisional menurun. Karena mereka menggunakan perahu kecil, dan melautnya tidak ke tengah, lain halnya dengan kapal besar yang bisa saja melaut lebih tengah,” tandasnya. (Syamsul/Red)

Berita Terkait