Hari Bangga Buatan Indonesia 2021 Dorong Konsumsi Rumah Tangga

Hari Bangga Buatan Indonesia

Ilustrasi. Program ini dicanangkan untuk mendorong konsumsi rumah tangga di tengah larangan mudik. (Pixabay)

JAKARTA, BINGAR.ID – Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan yang berkolaborasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika menyelenggarakan program Hari Bangga Buatan Indonesia (BBI) 2021 bertema Semakin Bangga Buatan Indonesia.

Program ini dicanangkan untuk mendorong konsumsi rumah tangga di tengah larangan mudik.

“Pencanangan Hari BBI 2021 ini menindaklanjuti arahan Presiden Joko Widodo agar momentum Ramadan dan Idulfitri 2021 harus dapat menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi. Untuk itu, beberapa kebijakan dan program perlu dilakukan agar konsumsi masyarakat dapat terus meningkat di tengah kebijakan peniadaan mudik,” ungkap

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi dalam keterangannya yang dikutip dari Kemendag, Selasa (4/5/2021).

Program Hari BBI 2021 yang digelar pada 5-13 Mei itu akan diikuti oleh 72 platform e-commerce. Lutfi menjelaskan, pemerintah dan pelaku usaha saling dukung dalam mendorong konsumsi masyarakat. Pada Hari BBI 2021, pemerintah akan berkampanye di media, sementara pelaku usaha menyediakan berbagai penawaran untuk menarik minat belanja masyarakat.

“Mudik tahun ini adalah ‘mudik di hati’, diharapkan berbagai promo tersebut mampu mendorong masyarakat menunda mudik Lebaran sekaligus meningkatkan keinginan masyarakat berbelanja produk Indonesia,” kata Lutfi.

Senada, Ketua Asosiasi E-commerce Indonesia (idEA) Bima Laga menyebut pihaknya juga akan menggiatkan kampanye Hari BBI 2021 melalui promosi dan sosialisasi di berbagai kanal informasi dan jejaring. Adapun tiga sektor UMKM yang tengah diminati konsumen saat ini adalah pakaian, kerajinan, dan makanan.

“Fesyen, craft, dan makanan. Saat ini memang UMKM kita masih kuat di tiga segmen tersebut,” kata Bima Laga.

Baca juga: Keyakinan Konsumen Terhadap Perekonomian Indonesia Memburuk

Sebelumnya, pada 2020 idEA berkesempatan mendukung pelatihan di daerah terdepan, terpencil, dan tertinggal (3T) yang bekerja sama dengan BAKTI Kementerian Komunikasi dan Informasi. Kegaiatan pelatihan yang dibuka oleh Menteri Johnny G. Plate itu berhasil mengundang minat masyarakat setempat untuk jadi pelaku UMKM.

Bima Laga menegaskan, misi idEA dalam pembangunan infrastruktur yang mendukung migrasi pelaku UMKM ke platform digital sejalan dengan komitmen Menkominfo.

“Dalam pelatihan tersebut idEA membuka pendaftaran sebanyak 2.500 UMKM, akan tetapi yang mendaftar justru 6.500. Jadi antusiasme daripada UMKM di daerah 3T juga sangat banyak dan sangat berkembang sekali,” kata Bima Laga. (Agisna/Red)

Berita Terkait