Sudah Rp155,6 T Biaya yang Dikucurkan untuk Pemulihan Ekonomi

Pemulihan Ekonomi

Petugas jasa pengiriman bersiap mengirimkan paket kepada pelanggan di SiCepat Ekspres Pancoran (HUB) G23, Jakarta, Minggu (11/4/2021). Pemerintah akan memberikan subsidi ongkos kirim untuk memontum hari belanja "online" nasional atau harbolnas yang akan digelar serentak pada H-10 atau H-5 Idul Fitri 1422 Hijriyah untuk meningkatkan konsumsi masyarakat dan mendorong penjualan daring untuk produk dalam negeri. (ANTARA/Aprillio Akbar).

JAKARTA, BINGAR.ID – Hingga tanggal 30 April 2021, realisasi program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sudah mencapai Rp155,6 triliun.

“Dilaporkan juga terkait dengan program Pemulihan Ekonomi Nasional, realisasi PEN sampai 30 April itu mencapai Rp155,6 triliun atau 22,3 persen dari pagu Rp699,43 triliun,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto selaku Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Selasa (4/5/2021).

Baca juga: Biaya Pemulihan Ekonomi Rp312 Triliun Belum Terserap

Dipaparkan Airlangga, realisasi ini meliputi Program Kesehatan sebesar Rp21,15 triliun atau 12,1 persen dari pagunya Rp175,52 triliun.  Program Prioritas mencapai Rp18,98 triliun atau Rp15,3 persen dari pagu Rp125,17 triliun. Sedangkan Realisasi Program Dukungan UMKM dan Korporasi mencapai Rp40,23 triliun atau 20,8 persen dari pagu Rp191,13 triliun.

“(Program) Insentif Usaha 46,2 persen atau Rp26,2 triliun dari total pagunya adalah Rp56,72 triliun,” ujar Airlangga.

Baca juga: Wealth Tax, Strategi Alternatif untuk Mendanai Pemulihan Ekonomi

Kemudian realisasi untuk Program Perlindungan Sosial (Perlinsos) adalah sebesar Rp49,07 triliun atau 32,7 persen dari pagu Rp150,28 triliun.

“Khusus perlindungan sosial, program bantuan perlindungan sosial 32,7 persen atau Rp49,07 triliun dari Rp150,28 triliun. Kemudian tentunya diharapkan bahwa program lain seperti BLT Desa yang baru 12 persen diharapkan bisa ditingkatkan kembali,” pungkasnya. (Ahmad/Red)

Berita Terkait