PANDEGLANG, BINGAR.ID – Kepala Desa Karang Bolong, Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang, Sali menceritakan, sebagian besar pengikut Islam Hakekok Balaksuta yang tertangkap berasal dari luar desanya.
Namun kelima warga itu sejatinya pindahan dari Desa Banyuasih di kecamatan yang sama. Meski sudah cukup lama menetap di Karang Bolong, namun tidak ada aktivitas yang mencurigakan dari kelima pengikut Hakekok itu.
Baca juga: Aliran Sesat Islam Hakekok di Pandeglang Muncul Lagi, 16 Pengikutnya Diamankan saat Ritual
“Ada lima warga Karang Bolong. Tapi mereka sebetulnya pindahan dari (Desa) Banyu Asih (Kecamatan Cigeulis). Meski sudah cukup lama menetap di Karang Bolong, tapi tidak ada aktivitas yang mencurigakan,” ucapnya, Sabtu (13/3/2021).
Sali mengaku selama ini tidak mengetahui aktivitas beribadah sehari-hari kelimanya. Namun dia menilai, lima warganya itu memiliki jiwa sosial baik karena sering membantu dalam pembangunan musala.
“Jadi sehari-harinya soal ibadah saya tidak melihat. Cuma kalau sosialnya mereka ikut kalau setiap ada pembangunan musala,” terangnya.
Baca juga: Pemimpin Islam Hakekok Imingi Pengikutnya dengan Kehidupan Layak
Sali menegaskan warga akan tetap menerima mereka kembali asalkan mereka benar-benar bertaubat. Mengingat mereka tidak punya catatan kriminal selain menjadi pengikut ajaran tersebut.
“Masyarakat sendiri berharap mereka bisa insaf, enggak apa apa. Yang penting jangan melakukan itu. Kalau masih melakukan itu, jangan balik lagi ke sini maunya. Kalau tobatnya di depan masyarakat, ya mungkin bisa. Soalnya tindakan kejahatan lain tidak ada, hanya itu aja,” terang Sali. (Ahmad/Red)