JAKARTA, BINGAR.ID – Ujian Nasional (UN) dan ujian kesetetaraan tahun 2021 kembali ditiadakan. Hal itu dilakukan atas pertimbangan pandemi Covid-19 yang masih terus meningkat. Sebagai gantinya, kelulusan siswa bisa ditentukan dari nilai rapor.
Keputusan meniadakan UN dan ujian kesetaraan, tercantum dalam Surat Edaran Mendikbud No. 1 Tahun 2021 tertanggal 1 Februari 2021.
“Ujian Nasional (UN) dan ujian kesetaraan tahun 2021 ditiadakan,” tulis Surat Edaran tersebut yang diterima Bingar, Kamis (4/2/2021).
Baca juga: Ujian Nasional 2020 Dibatalkan, Ini Syarat Kelulusan Siswa
Dengan ditiadakannya UN dan ujian kesetaraan, maka UN dan ujian kesetaraan tidak menjadi syarat kelulusan atau seleksi masuk ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Adapun peserta didik dapat dinyatakan lulus sari satuan pendidikan setelah menyelesaikan program pembelajaran di masa pandemi Covid-19 yang dibuktikan dengan rapor tiap semester. Lalu memeroleh nilai sikap atau perilaku minimal baik. Terakhir mengikuti ujian yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan.
“Ujian yang diselenggaran oleh satuan pendidikan … dilaksanakan dalam bentuk; portofolio berupa evaluasi atas nilai rapor, nilai sikap/perilaku, dan prestasi yang diperoleh sebelumnya; penugasan; ters secara luring atau daring, dan/atau; bentuk kegiatan penilaian lain yang ditetapkan oleh satuan pendidikan,” tulis edaran yang ditandatangani Mendikbud, Nadeim Makarim itu.
Baca juga: Dindikbud Tak Jamin Semua Siswa SMP Lulus Meski Tiada UN
Selain UN dan ujian kesetaraan, surat edaran itu juga mengamanatkan untuk kembali meniadakan Ujian Sekolah. Untuk ujian kenaikan kelas, dapat dilaksanakan sama dengan ujian yang diberlakukan untuk UN dan ujian kesetaraan.
Ketentuan yang sama berlaku bagi lulusan Paket A, B dan C. Dengan catatan jika memilih ujian sekolah berupa tes, harus dilaksanakan oleh satuan pendidikan yang diakui sebagai penyetaraan lulusan. (Ahmad/Red)