PANDEGLANG, BINGAR.ID – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), menjawab tudingan Keluarga Mahasiswa Pandeglang (Kumandang) Banten, yang menilai Pemda kurang gerak cepat (gercep) dalam menangani bencana.
Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Pandeglang, Emil Salim mengakui bahwa pihaknya belum maksimal dalam menangani perkara bencana, khususnya perihal bantuan.
Baca juga: Pemkab Pandeglang Dinilai Kurang “Gercep” Tangani Bencana
Dia beralasan, ada beberapa kendala yang dihadapi BPBD. Salah satunya karena pandemi Covid-19 yang menyebabkan anggaran BPBD dipangkas untuk penanganan pandemi.
“Kami sudah minta bantuan BPBD Provinsi Banten, BNPB, dan dari dunia usaha yang lain supaya bisa ada batuan yang disalurkan ke masyarakat yang terkena dampak. Karena APBD kita di 2020 ini terkendala oleh Covid,” bebernya, Senin (28/12/2020).
Kendala lain yakni berkaitan dengan jumlah personel yang teebatas. Terlebih wilayah Pandeglang yang luas.
“Kita semua sudah berusaha untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan melindungi sesuai Undang-undang untuk melindungi masyarakat yang terkait dengan kebencanaan. Tapi yang namanya luas wilayah yang sangat luas dan minimnya informasi bisa saja itu terjadi, dan itu akan menjadi evaluasi untuk kita kedepan,” keluhnya.
Baca juga: Banjir di Pandeglang Meluas, BPBD Belum Tetapkan Status Darurat Bencana
Akibatnya kata Emil, saat banjir melanda 13 kecamatan pada beberapa waktu lalu, tidak semua wilayah bisa terjangkau. Namun dia memastikan sudah melakukan langkah-langkah penindakan untuk melindungi masyarakat dari bencana banjir.
“Mengingat tahun ini banjir sangat meluas di 13 kecamatan, dengan personel sumber daya yang ada sangat minim, kami enggak bisa menjangkau semua daerah,” lanjutnya.
Oleh karena itu lanjut Emil, pihaknya berharap adanya keterlibatan masyarakat ketika terjadi bencana, baik dalam hal melaporkan kejadian maupun membantu dalam penanganan.
Baca juga: Siaga Bencana, Pejabat Pandeglang Dilarang Keluar Daerah
“Kami sudah berusaha semaksimal mungkin untuk cepat dan tanggap dalam merespons setiap kejadian yang ada. Dan bilamana masih saja ada yang terlewat di situ lah masyarakat untuk ikut membantu melaporkan,” tutupnya.
Sebelumnya, Kumandang Banten menilai Pemkab Pandeglang kurang tanggap dalam membantu korban banjir di Desa Pasir Kadu, Kecamatan Sukaresmi. Karena 200 KK di desa itu belum mendapat bantuan sejak banjir melanda beberapa waktu lalu. (CR1/Sul/Red)