Sudah Seminggu Aliran Air PDAM Mati, Warga Perumahan Citra Maja Ngadu ke DPRD

Audiensi warga

Asosiasi Penghuni Perumahan Citra Maja, audiensi dengan Wakil Pimpinan II DPRD Lebak, Junaedi Ibnu Jarta, di ruangannya. (Istimewa)

LEBAK, BINGAR.ID – Warga Perumahan Citra Maja, Kecamatan Maja, Kabupaten Lebak, geram terhadap pelayanan air bersih yang dilakukan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Multatuli Lebak.

Selain air bersih yang dibutuhkan untuk keperluan sehari-hari mereka langka, kalaupun ada airnya juga keruh dan kotor sehingga tak layak digunakan.

Baca juga: 147 Saluran Langganan PDAM Pandeglang Nunggak Delapan Bulan

Ketua Asosiasi Penghuni Perumahan Citra Maja, Purba mengatakan, saat ini Perumahan Citra Maja dihuni sekitar 1.200 jiwa di 25 klaster. Mereka semua mengeluhkan pendistribusian air bersih dari PDAM Lebak. Persoalan ini ujarnya, bukan pertama kali terjadi, melainkan sudah beberapa kali.

“Sekarang kami perwakilan warga Perumahan Citra Maja, mencoba audiensi dengan Wakil II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lebak, pak Junaedi Ibnu Jarta, berharap ada tindaklanjutnya. Sudah satu minggu terakhir, air bersih mampet,” kata Purba, Selasa (15/12/2020).

Persoalan ini menurutnya, sudah sangat serius. Sebab, warga Citra Maja sepenuhnya mengandalkan air dari PDAM. Jika persoalan ini tak terpecahkan, khawatir berdampak pada berkurangnya warga yang tinggal di perumahan.

“Sejak kesulitan mendapat air bersih, sejumlah penghuni membatalkan tinggal. Bahkan ada yang sudah pindah lagi ke Jakarta, atau daerah lainnya,” keluhnya.

Baca juga: Pemakaian Air PDAM di Pandeglang Meningkat Selama Pandemi

Purba juga mengaku, sudah menyampaikan keluhan serupa ke pihak PDAM, bahkan ke pimpimpinannya langsung yakni Oya Masri. Namun, jawaban yang diberikan pihak PDAM, terkesan tidak memberikan solusi.

“Waktu itu PDAM mengirimkan satu tangki air sebagai solusi. Sedangkan warga kita ada 25 klaster, ya jelas satu tangki nggak bisa memenuhi kebutuhan semuanya. Satu tangki paling bisa menutupi satu klaster,” tambahnya, seraya kecewa.

Diakuinya pula, sempat ada pemberitahuan matinya pendistribusian air PDAM. Sejak itu pula, ia langsung koordinasi untuk mempertanyakan alasannya.

“Kata Pak Oya waktu itu, matinya aliran air akibat Sungai Cidurian meluap, mesinnya rusak akibat menyedot lumpur,” tukasnya.

Baca juga: PDAM Klaim Kebocoran Saluran Cikoromoy Berkurang Pasca Dilakukan Pergantian Pipa

Ditegaskannya lagi, hal ini tidak hanya diadukan ke pimpinan DPRD. Melainkan, akan melakukan langkah lebih jauh ke lembaga lainnya. Sebab, ini jelas merugikan, bahkan akan menimbulkan penyakit bagi warga sekitar.

“Rencana kita akan lapor ke YLKI, atau ke Ombusdman,” tandasnya.

Wakil Pimpinan II DPRD Lebak, Junaedi Ibnu Jarta mengatakan, pihaknya akan segera menindaklanjuti persoalan tersebut. “Segera kita akan panggil pihak PDAM, untuk mengetahui penyebab dan persoalan penanganan lainnya,” imbuhnya. (Sajid/Red)

Berita Terkait